Ekonomi Jabar Minus 5,9%, Jokowi: Hati-Hati
1 min readBerita jawa barat – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I 2020 mencapai 2,97 persen. Sedangkan negara-negara lain sudah banyak yang negatif di kuartal pertama. Namun di kuartal II tahun 2020, Jokowi mengungkapkan laju pertumbuhan ekonomi nasional sudah minus 5,32 persen.
Secara khusus, Jokowi menyoroti ekonomi kuartal II-2020 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) negatif 5,9 persen, atau kontraksi lebih tajam dibandingkan ekonomi nasional. “Ini hati-hati. Tapi saya optimistis di kuartal ketiga kita akan lebih baik dari kuartal yang kedua. Dan kita ingin tumbuh positif, tapi memang ini perlu kerja keras,” kata Jokowi saat memberikan arahan dalam kunjungan kerjanya ke Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020)
Jokowi meminta gubernur bersama bupati dan wali kota agar segera merealisasikan penyerapan anggaran APBD. Ia melihat, APBD seluruh daerah yang masih di bank sebesar Rp 170 triliun.
“Artinya penggunaannya memerlukan kecepatan terutama di kuartal ketiga ini. Kuncinya ada di bulan Juli, Agustus dan September. Supaya kita tidak masuk dalam kategori reses ekonomi. Kita patut bersyukur, meskipun kita minus 5,32 persen, coba kita lihat Italia minus 17,3 persen, Jerman minus 11,7 persen, Prancis minus 19 persen, Amerika minus 9,5 persen. Ini patut kita tetap harus kita syukuri,” jelas Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan APBD harus segera dicairkan terutama untuk program di kuartal ketiga. Begitu anggaran bisa dibelanjakan, maka pertumbuhan ekonomi nasional berpotensi bergerak ke area positif. “Sekali lagi saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja keras Provinsi Jawa Barat, sehingga kondisi-kondisi yang ada bisa dikendalikan,” ungkap Jokowi.