Harianjabar.com

Media online jawa barat | media jawa barat | informasi jawa barat | berita jawa barat | berita bandung | gubernur jawa barat | walikota bandung | walikota bogor | info kuliner jawa barat | Media Jabar | Jabar Online news | Jabar news | Berita online jawa barat | Media online jabar | Info jabar | Harian Jabar.

Din Syamsuddin dkk Rumuskan Maklumat Koalisi, Ada Gatot Nurmantyo

1 min read

Berita nasional – Sejumlah tokoh dan aktivis yang dimotori Din Syamasuddin dkk terus mematangkan rencana deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Mereka telah berkumpul dan merumuskan maklumat bersama yang akan diperjuangkan KAMI.

Hal tersebut terungkap dari foto-foto yang diposting salah satu inisiator KAMI, Syahganda Nainggolan melalui akun Twitternya @syahganda.

Dalam foto tersebut, terlihat sejumlah tokoh menghadiri perumusan maklumat di antaranya mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin, mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu. Ada juga akademisi dan aktivis seperti Ichsanuddin Noorsy, Adhie M Massardi.

“Alhamdulillah telah selesai perumusan butir Maklumat yang akan diperjuangkan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia. Prof Din, Gatot N, Ust Sobri Lubis, Lius Sungkarisma, Said Didu, Gus Aam, Jumhur dkk,” tulis Syahganda di akun Twitternya, Senin 10 Agustus 2020.

Postingan Syahganda juga dikomentari oleh Said Didu yang juga inisiator KAMI. “Bismillahirrahmanirrahim,” tulisnya melalui akun Twitternya, @msaid_didu, Senin 10 Agustus 2020.

Seperti diberitakan sebelumnya, rencananya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) akan dideklarasikan sekitar 17 Agustus 2020.

Salah satu inisiatornya, M Jumhur Hidayat, membeberkan alasan dipilihnya tanggal tersebut. enurut Jumhur, sebelum dideklarasikan, akan ada pertemuan lanjutan pada 10 Agustus 2020. “Pertemuan ini untuk merumuskan konsepsi perjuangan moral,” ujar Jumhur saat dihubungi wartawan, Selasa 4 Agustus 2020.

Soal dipilihnya waktu deklarasi sekitar tanggal 17 Agustus 2020, Jumhur mengatakan hal itu sebagai simbol bahwa kita ingin merdeka dari keterpurukan. “Kita kan mau merdeka dari keterpurukan, dari malapetaka saat ini dan masa depan yang bisa terjadi kalau rezim tidak mau mengubah orientasi,” katanya.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *