Anggaran Prabowo Jumbo, Sri Mulyani Bilang Bukan Penyimpangan Tapi Kebutuhan
2 min readKementerian Keuangan (Kemenkeu) menambah pagu anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mencapai Rp20 triliun dari Rp117,9 triliun di 2020 menjadi Rp137 triliun tahun depan. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, kenaikan anggaran tersebut untuk membiayai pembelian Alat Utama Sistem Pertahanan (alutsista) serta perawatannya.
“Kenapa kenaikan Kemenhan besar. Sebetulnya dilihat kebutuhan Kemenhan selama ini dalam rangka pemenuhan alutsista maintenance dan itu catching up kebutuhan selama ini menjadi prioritas dari kemenhan. Kami tidak melihat sebagai sesuatu deviasi besar,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam video yang diunggah Kementerian Keuangan.
Kata dia, anggaran ini memenuhi kebutuhan alustsisa yang sebagian akan dipenuhi dengan peningkatan produksi dalam negeri. “Kemenhan menekankan kemampuan mengeksekusi belanja. Kami minta agar benar-benar menggunakan anggaran itu. Bisa ditanyakan spesifik ke Kemenhan kebutuhan alutsista dan peningkatan penggunaan produksi dalam negeri,” katanya.
Ia juga berharap, belanja Kemenhan yang dipimpin oleh Prabowo Subianto juga bisa meningkatkan industri strategis Indonesia.Berdasarkan data pokok APBN 2016-2021 belanja pemerintah menurut fungsi untuk pertahanan pada 2016 sebesar Rp 98,2 triliun.
Kemudian naik menjadi Rp 117,5 triliun pada 2017. Lalu turun menjadi Rp 106,83 triliun pada 2018, menjadi Rp 115,4 triliun pada 2019. Lalu pada 2020 Rp 117,9 triliun dan dianggarkan pada 2021 sebesar Rp137 triliun.
Sementara seperti dikutip Buku Nota Keuangan II Beserta RAPBN TA 2021, anggaran kementerian yang dipimpin Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto itu lebih tinggi dari yang pertama kali diusulkan dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2021 yang mencapai Rp129,3 triliun.
Anggaran Kemenhan adalah kedua terbesar tahun depan setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Anggaran Kementerian PUPR pada RAPBN 2021 sebesar Rp149,8 triliun, sedangkan outlook 2020 Rp75,6 triliun.