Polemik Drop Out 3 Siswa SMA YPHB, Ketua DPRD Kota Bogor : Prioritaskan Masa Depan Anak
1 min read

Keputusan SMA YPHB mengeluarkan tiga siswa yang menjadi saksi dalam kasus tewasnya pelajar SMAN 7 Kota Bogor yang lalu, menjadi polemik
Pasalnya, keputusan yang diambil oleh pihak SMA YPHB membuat orang tua siswa merasa kebingungan. Dikarenakan posisi anaknya yang telah menginjak masa akhir di sekolahnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto turut mengomentari keputusan SMA YPHB, ia menyampaikan, keputusan yang di keluarkan harus mempertimbangkan dan memprioritaskan masa depan anak-anak dan tidak sembarangan mengambil keputusan.
“Yang perlu kita perhatikan adalah masa depan anak-anak” tegas Atang saat ditemui dalam acara HUT PGRI ke 76, di RSJMM Kota Bogor, Kamis (21/10)
Atang berharap, agar seluruh pihak dapat duduk bersama, membuka ruang diskusi antara orang tua siswa dan pihak SMA YPHB agar menemukan titik temu dari persoalan ini.
“Tinggal buka saja ruang diskusi dan komunikasi antara sekolah, orang tua, anak yang bersangkutan dan juga Dinas Pendidikan serta KPAI untuk mengambil jalan tengah yang terbaik” usul Atang
Sebelumnya, pihak SMA YPHB melalui surat edaran informasi yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Joko Pitoyo telah mengklarifikasi posisi siswanya yang tidak terlibat dalam kasus pembunuhan siswa SMAN 7 kota Bogor.
Hal itu dibuktikan dengan bukti penyidikan dan press conference yang dilayangkan oleh pihak kepolisian.
Akan tetapi, tidak lama dari pada itu, meskipun tiga siswa SMA YPHB telah dinyatakan sebagai saksi dalam kejadian tersebut. Pihak sekolah bersikukuh untuk mengeluarkan siswanya dari SMA YPHB.