Harianjabar.com

Media online jawa barat | media jawa barat | informasi jawa barat | berita jawa barat | berita bandung | gubernur jawa barat | walikota bandung | walikota bogor | info kuliner jawa barat | Media Jabar | Jabar Online news | Jabar news | Berita online jawa barat | Media online jabar | Info jabar | Harian Jabar.

Menjadi Sorotan Publik, BMC Apresiasi Kapolri Terapkan Reward and Punishment Kepada Jajarannya

2 min read

Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo/Net.

Harianjabar.com Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) tengah menjadi perhatian khusus publik akhir-akhir ini, hingga tagar ‘Percuma Lapor Polisi’ menjadi viral di media sosial. Hal ini merupakan efek dari penyimpangan yang dilakukan oknum anggota, dan membuat citra lembaga kepolisian buruk di mata masyarakat.

Pasca kejadian tersebut, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo berulangkali menyampaikan kepada pimpinan Kapolda, Kapolres, hingga Kapolsek soal konsep kepemimpinan, bahwa pemimpin harus bisa mengayomi dan menjadi teladan untuk masyarakat, khususnya bagi anggota polisi lainnya.

Menanggapi kondisi tersebut, Founder Bandung Milenial Conectivity (BMC), Norman Lutfi menyampaikan, keprihatinannya atas menurunnya citra positif pada institusi Polri akibat pelanggaran yang dilakukan oleh beberapa oknum anggota dalam menjalankan tugasnya.

“Cukup prihatin, karna banyak kebaikan yang mungkin dilupakan oleh kita dengan adanya satu kesalahan, tapi mau bagaimanapun dengan pesatnya perkembangan teknologi, sekarang apapun pasti cepat viral di media sosial, ditambah oknum yang melanggar aturan memakai seragam polisi,” ucap Lutfi saat dihubungi Kantor Berita RMOLJabar, Sabtu (30/10).

Lutfi menilai, Komitmen Jendral Listyo Sigit dalam menjaga martabat institusi kepolisian dengan menindak tegas bagi pemimpin yang tidak dapat menjadi teladan bagi jajarannya, merupakan hal yang positif dan harus dilakukan demi kebaikan Lembaga Kepolisian saat ini dan juga untuk kedepannya.

“Komitmen pak Sigit dalam memberikan Reward bagi polisi berprestasi, dan memberikan punishment bagi oknum yang melanggar aturan, artinya Pak Sigit sangat tegas dalam menyikapi permasalahan di internal polri,” jelasnya.

Tak hanya itu, lutfi juga mengatakan, Kepolisian harus lebih cermat dengan adanya fenomena seperti ini di tengah masyarakat, dan mulai merubah pola pendekatan menjadi lebih humanis dalam melayani dan mengayomi masyarakat.

“Pola budaya instansi kepolisian tehadap pendekatan kepada masyarakat harus dengan pola-pola baru, dan yang lebih penting adalah harus humanis dalam melayani dan mengayomi, agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan bagi instansi kepolisian,”tambahnya.

Lebih lanjut, terkait turunnya kepercayaan publik terhadap kepolisian, lutfi berharap, semoga dapat dijadikan sebagai sebuah masukan bagi internal Polri itu sendiri, sehingga konsep Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan (PRESISI) dibawah kepemimpinan Pak Sigit dapat terwujud, dan harus di impelementasikan dengan benar.

“Konsep Presisi yang dibuat oleh Polri sampai saat ini masih belum terasa oleh masyarakat, semoga dengan adanya evaluasi di internal polri konsep ini dapat di impelmentasikan dengan baik oleh seluruh jajarannya, dengan begitu dampaknya akan positif bagi citra polri di masyarakat,” tutupnya.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *