Ruang Rakyat Institute Gelar Diskusi Bersama Disdik Kota Bogor
2 min readHarianjabar.com – Menjelang akhir tahun, Ruang Rakyat Institute menggelar diskusi bersama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, pada Rabu (29/12/2021). Bertempat di Ruang Rakyat Caffee, Jl. Beo No. 9, Tanah Sereal, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor.
Dalam diskusi yang mengankat tema ‘Resolusi Peningkatan Kualitas SDM’ tersebut turut mengundang, Dani Rahadian S.T., M.M, selaku Sekertaris Dinas Pendidikan, Drs. Rudi Suryanto, M.M selaku Kepala Bidang SD, dan I Made Supriatna, S. Pd, M. Si sebagai perwakilan KCD Pendidikan Wilayah II Jawa Barat
Sekertaris Dinas Pendidikan Kota Bogor Dani Rahadian, mengawali diskusi dengan menyampaikan Hal-hal penting yang menjadi bahan evaluasi kedepan, diantaranya terkait PTM, dan kasus perundungan yang kerap kali terjadi.
“Tahun 2022 mendatang, mungkin secara kriteria Kota Bogor 100 persen akan PTM terbatas,”ungkap Dani,Rabu (29/12).
“Kami terus berupaya mengantisipasi hal-hal tersebut dengan membentuk satgas dan menjalin kerjasama dengan pihak kepolisian untuk tetap melakukan pantauan dan patroli terhadap titik-titik yang menjadi rawan,”tambahnya.
Disinggung terkait Permasalahan Kekerasan seksual Dani Rahadian menyebut, bahwa seharusnya guru itu sudah memiliki kompetensi sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang menegaskan wajib memiliki kualifikasi.
“Artinya apakah para oknum yang melakukan hal-hal tidak senonoh ini memahami undang-undang yang menaungi sebagai tugas dan kewajiban dia. Salah satunya ada kompetensi kepribadian, terkait dengan bagaimana dia bersikap, bertindak, dan berprilaku sebagai seorang guru dan manusia,”jelasnya.
Dani menambahkan, salah satu mekanisme yang harus dilakukan untuk memperbaiki kondisi tersebut adalah melalui proses recruitmen, karena akan sangat menentukan bagaimana seorang guru kedepan.
“Jadi, bagaimana dia menjadi seorang guru yang baik harus dimulai juga dengan proses perekrutan yang baik pula. Mulai dari syarat, kemampuan, kompetensi, kecakapan dan sebagainya. Tentu ini menjadi catatan,” tambahnya.
Selain itu, dia juga mengakui bahwa Sumber Daya Guru khususnya di Kota Bogor itu sendiri masih kekurangan sehingga masih banyak kuota yang belum terpenuhi.
“Dan sekarang rekruitment guru diambil alih oleh kementrian melalui proses seleksi P3K, ini akan semakin sulit karena kedepan kita hanya menjadi penyelenggara, sedangkan yang menentukannya adalah kementrian,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rudi Suryanto berharap di Tahun 2022 dunia pendidikan khususnya untuk Kota Bogor menjadi jauh lebih baik lagi.
“Saya ucapkan banyak terimakasih kepada Ruang Rakyat Institute yang telah mengadakan diskusi ini, karena kita mandapatkan kritikan dan masukan yang positif sehingga kita tau apa yang harus di benahi kedepan,”tutupnya.