Kue Kering JnC Asal Bojongkoneng Bandung Tembus Pasar Singapura.
1 min readHarianjabar.com – Nama JnC sebagai merek kue kering asal Bandung sudah tersohor ke seluruh Indonesia. Namun tak banyak yang tahu bagaimana lika-liku JnC membangun bisnisnya dan bertahan hingga kini.
Bermula dari industri kue rumahan, JnC berdiri pada tanggal 11 April 1996. Nama JnC merupakan inisial untuk nama Jodi dan Cindy, anak dari Dedi Hidayat dan Diah Susilawati sebagai pelopor JnC.
Saat itu bahkan JnC belum memproduksi kue kering. “Awalnya malahan jualnya kue basah,” ujar Jodi Janitra, Owner JnC Cookies saat berbincang dengan harianjabar beberapa waktu lalu.
Sempat terdampak krisis moneter pada tahun 1998, kemudian orang tuanya mulai serius memproduksi kue kering pada tahun 2000an. Bisnis kue keringnya terus berkembang, hingga pada 2003 JnC mencoba berjualan di mal.
“Dulu orang mal sempat meremehkan dan enggak percaya gitu. Yakin mau jualan kue doang sepanjang tahun?,” kisah Jodi.
Namun ternyata JnC bisa membuktikan bahwa kue keringnya bisa eksis, bukan hanya pada saat Ramadan saja. Bahkan, JnC juga bisa menembus pasar mancanegara.
“Kita rutin kirim kue kering ke Singapura untuk kebutuhan imlek. Kirimnya biasanya 1 kontainer atau sekitar 15 ribu toples,” ungkapnya.
Kue yang dikirim hanya 1 jenis saja yakni sagu keju. Meskipun tak diberi label JnC namun Jodi mengaku senang dengan kesempatan tersebut.
“Melihat antusias di Singapura, saya punya cita-cita JnC buka outlet juga di sana. Jadi brandnya juga bisa masuk langsung punya kita,” harap Jodi.
Harga kue JnC yang dijual di Singapura pun dijual 3 kali lipat atau sekitar 19,8 dollar Singapura.