Harianjabar.com

Media online jawa barat | media jawa barat | informasi jawa barat | berita jawa barat | berita bandung | gubernur jawa barat | walikota bandung | walikota bogor | info kuliner jawa barat | Media Jabar | Jabar Online news | Jabar news | Berita online jawa barat | Media online jabar | Info jabar | Harian Jabar.

Kasus COVID-19 di Jabar Melandai Selama Libur Lebaran

2 min read

Harianjabar.com – Kasus COVID-19 di Jawa Barat (Jabar) terus melandai. Dalam sepekan terakhir penambahan kasus tertinggi terjadi pada 1 Mei, tepat sehari sebelum Lebaran.

Dari data yang diunggah pikobar.jabarprov.go.id menyebutkan, data terbaru pada 7 Mei 2022 pukul 17.00 WIB, angka penyebaran kasus COVID-19 di Jabar selama sepakan terbilang melandai. Tertinggi terjadi pada 1 Mei, yakni 44 kasus.

Sementara itu, setelah tanggal 1 Mei kasus di Jabar tak sampai tembus di angka 40 (kasus) per harinya. Tercatat, pada tanggal 3 Mei penambahan kasus mencapai 18 (kasus). Penambahan kasus pada tanggal 3 Mei ini terendah selama sepekan terakhir, dari tanggal 1 hingga 7 Mei.

Kemudian, pada tanggal 4 Mei penambahan kasus mencapai 26 (kasus). Selanjutnya, terjadi kenaikkan kasus pada tanggal 5 Mei, yakni 34 kasus. Pada tanggal 6 Mei mencapai 31 kasus. Dan kemarin, 7 Mei hanya 26 kasus.

Lebih lanjut, untuk sebaran kasus tertinggi pada 7 Mei kemarin terjadi di Kabupaten Bogor, mencapai lima kasus. Dan, Kota Bandung yakni lima kasus. Setelah itu Kota Depok empat kasus. Dan, Kabupaten Cirebon tiga kasus.

Sementara itu, untuk total kasus COVID-19 selama pandemi di Jabar mencapai 1.105.593. Sebanyak 1.088.187 dinyatakan sembuh atau selesai isolasi. Selebihnya meninggal dunia dan masih menjalani isolasi.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil siaga terhadap potensi ledakan kasus COVID-19 pasca Idul Fitri. Sebab, mudik dan wisata sudah diperbolehkan oleh pemerintah.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, pengaruh diberlakukannya mudik Lebaran terhadap angka kasus COVID-19 akan terlihat dalam 14 hari ke depan. Kendati demikian, pihaknya berharap tidak ada kenaikan kasus signifikan imbas kepadatan saat mudik Lebaran.

“Saya enggak bisa jawab sekarang apakah ada kenaikan imbas diperbolehkannya mudik ini, karena polanya tidak begitu. Menurut teori, kehebohannya hari ini lalu data kasusnya terlihat 14 hari kemudian,” ujarnya saat melakukan pemantauan di Pos Terpadu Mudik Lebaran Limbangan Garut, Jumat (6/5/2022)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *