Harianjabar.com

Media online jawa barat | media jawa barat | informasi jawa barat | berita jawa barat | berita bandung | gubernur jawa barat | walikota bandung | walikota bogor | info kuliner jawa barat | Media Jabar | Jabar Online news | Jabar news | Berita online jawa barat | Media online jabar | Info jabar | Harian Jabar.

BeCool, Cat Reflektif Buatan UPI yang Bikin Bangga Indonesia

3 min read

Harianjabar.com – Pemanasan global merupakan ancaman nyata bagi masa depan bumi. Tahun 2021 kemarin bahkan menjadi tahun terpanas keenam sepanjang sejarah pencatatan cuaca yang dimulai pada 1880.

Tercatat, suhu global pada 2021 mencapai 0,85 celcius di atas rata-rata. Fenomena ini ditandai dengan semakin meningkatnya suhu kawasan pusat kota dibandingkan kawasan di sekitarnya.

Kondisi itu diperparah makin padatnya bangunan hingga gelombang pendek radiasi matahari yang terpantul pada material-material penutup kota hingga membuat panas yang terperangkap dan menimbulkan peningkatan iklim mikro kawasan.

Didasari hal itulah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melalui Tim Cool Roof dan Mitra Internasional mengeluarkan produk cat reflektif surya yang diberi label beCool (menjadi dingin).

Produk beCool ini juga diproduksi di bawah lisensi Milenium Solution, USA. Namun untuk tempat produksinya, berlokasi di laboratorium Sains, Teknologi, dan Material Bangunan UPI yang telah terdaftar di Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual dan bersetifikat Coolroof Rating Council (CRRC).

Asisten Profesor Prodi Arsitektur Fakultas Teknologi dan Kejurusan (FPTK) UPI sekaligus manajer proyek Cool Roofs Indonesia Dr. Eng. Beta Paramita mengatakan, beCool diproduksi untuk mengatasi dampak dari pemanasan global akibat padatnya bangunan.

“BeCool menghadirkan solusi bagi masyarakat Indonesia dengan mitra institusional, akademik dan komunitas untuk mengatasi tantangan ini untuk mencapai target dan membuat cool roofs lebih terjangkau dan dapat diakses ke banyak daerah pedesaan dan terbelakang di negara kita,” kata Paramita, Selasa (23/5/2022).

“Kami mengembangkan sumber daya tambahan untuk membawa manfaat cool roof ke lebih banyak pemakai di Indonesia dan berharap pembelajaran kami membantu meningkatkan penggunaan solusi pendingin ini di seluruh dunia,” lanjutnya.

BeCool sendiri berwarna dasar putih dengan spesifikasi SRI 106, solar reflectance 0,84, thermal emittance 0,90 sehingga mampu menghemat biaya listrik 5-6% dari total pemakaian per bulan.

Waktu pengeringannya juga terbilang cukup cepat yakni hanya 30 menit. BeCool juga merupakan produk yang ketahanan kualitasnya bisa mencapai 3 tahun, tergantung tingkat kelembapan dan polusi udara pada masing-masing lokasi serta tahan akan air alias waterproof.

Produk buatan UPI ini juga merupakan salah satu projek dari Million Cool Roofs Challenge (MCR) yang merupakan sebuah tantangan global untuk mempercepat akses ke pendinginan yang terjangkau dan berkelanjutan melalui penyebaran cepat pelapis cool roofs atau atap reflektif surya.

Sementara itu, Direktur Clean Cooling Collaborative Noah Horowitz mengungkapkan kurangnya akses ke pendinginan sangat mematikan dan menjadi masalah bagi lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia.

“Kami perlu memenuhi permintaan pendinginan yang meningkat dengan solusi yang lebih ramah iklim dan adil. MCR ini menawarkan potensi global untuk memperluas skala penyebaran atap reflektif surya yang membuat bangunan lebih nyaman bagi penghuninya dan mengurangi timbulnya tekanan panas,” ungkap Noah.

Pada 2019 lalu, MCR ini diluncurkan sebagai proyek dari Clean Cooling Collaborative bekerja sama dengan Global Cool Cities Alliance, Sustainable Energy for All (SEforALL), dan Nesta Challenges.

MCR juga turut memberikan hibah sebesar $125.000 kepada 10 tim finalis yang berbasis di Afrika Selatan, Bangladesh, Cote D’Ivoire, Filipina, Indonesia, Kenya, Meksiko, Niger, Rwanda, dan Senegal.

“Dalam waktu kurang dari dua tahun secara kolektif, sepuluh negara tersebut berhasil mengaplikasikan lebih dari 1,1 juta meter persegi cool roofs, area yang setara dengan 250.000 atap rumah kecil, meskipun banyak kendala akibat pandemi virus corona,” ucapnya.

UPI juga berhasil membanggakan Indonesia karena menjadi pemenang dalam perlombaan MCR tersebut. Produk beCool kemudian diminta untuk mendemonstrasikan model terbaik yang berkelanjutan melalui inovasi dan teknologi atap reflektif surya.

Atas penganugerahan itu, UPI kemudian berhak atas hadiah senilai $750.000 atau setara Rp 11 miliar. Hadiah itu diberikan untuk memperluas penerapan cool roofs di Indonesia.

Adapun Tim Cool Roof UPI dalam kegiatan MCR telah mengaplikasikan cool roofs pada 15 kota di 8 provinsi di Indonesia yang dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 10.000 pengguna bangunan.

Tercatat bangunan pabrik, sekolah, rumah MBR, kantor pemerintah, masjid, sarana OR serta kompleks pesantren dan yatim piatu telah menjadi pilot project dalam pelaksanaan MCR.

“Berdasarkan pengukuran lapangan hasil proyek percontohan, aplikasi cool roofs pada bangunan industri mampu menurunkan suhu ruang dalam sebesar 10 derajat selsius. Pada sisi lain juga, penggunaan cool roofs mampu menurunkan konsumsi energi bangunan setara 5-6% dari total energi,” jelas Noah.

Selain itu, melalui produksi beCool ini UPI juga telah memberikan kesempatan bagi pekerja lapangan, juga pembelajaran praktis bagi para dosen dan mahasiswa yang bekerja sama dalam rangkaian kegiatan MCR.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *