Harianjabar.com

Media online jawa barat | media jawa barat | informasi jawa barat | berita jawa barat | berita bandung | gubernur jawa barat | walikota bandung | walikota bogor | info kuliner jawa barat | Media Jabar | Jabar Online news | Jabar news | Berita online jawa barat | Media online jabar | Info jabar | Harian Jabar.

BA.4 dan BA.5 Adopsi Sifat Omicron-Delta, Puncak Corona RI Kali Ini Bakal Parah?

1 min read

Harianjabar.com – Indonesia kembali menghadapi kenaikan kasus COVID-19, kali ini imbas subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Data terakhir pada Selasa (15/6/2022), RI mencatat 930 kasus baru COVID-19 di RI, menjadi angka tertinggi sejak 15 April 2022.

Menurut epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, Indonesia memang akan kembali diterpa kenaikan kasus COVID-19 lantaran BA.4 dan BA.5 mengadopsi salah satu karakteristik Omicron awal, yakni menyebar dengan cepat. Ditambah, BA.4 dan BA.5 bisa menginfeksi orang yang sebelumnya sudah pernah terinfeksi virus Corona atau sudah divaksinasi COVID-19.

“Khusus BA.4 dan BA.5 ini dia memiliki karakter yang kombinasi antara kecepatan menginfeksi yang diwarisi dari Omicron, cepat mudah menginfeksi baik yang belum atau sudah divaksinasi, bahkan jauh lebih efektif sekarang,” terang Dicky

“Dia mengadopsi juga mutasi dari Delta L452 yang membuat dia mudah terikat di reseptor ACE 2 dan mudah masuk sel tubuh manusia untuk menginfeksi dan mudah bereplikasi di paru,” sambungnya.

Namun di samping itu, lantaran dalam dua tahun terakhir modal imunitas sudah terbentuk di antara masyarakat Indonesia, Dicky menyebut akan banyak orang yang tidak mengalami gejala saat terinfeksi BA.4 dan BA.5.

“BA.4 dan BA.5 ini bisa menginfeksi ulang. Lebih efektif lagi menginfeksi ulang meskipun sudah terinfeksi Omicron subvarian lainnya seperti BA.1, BA,2, dan BA.3, dia bisa menginfeksi lagi,” terang Dicky.

“Ini yang membuat artinya jangan heran dan kita bisa ekspektasi kasus infeksi itu akan tinggi. Namun bedanya, dalam konteks Indonesia dua tahun ini kita sudah membentuk modal imunitas yang artinya orang akan banyak yang tidak bergejala,” pungkasnya.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *