Harianjabar.com

Media online jawa barat | media jawa barat | informasi jawa barat | berita jawa barat | berita bandung | gubernur jawa barat | walikota bandung | walikota bogor | info kuliner jawa barat | Media Jabar | Jabar Online news | Jabar news | Berita online jawa barat | Media online jabar | Info jabar | Harian Jabar.

Ayam Bakakak Legendaris dari Subang, Lembut Kaya Rempah

2 min read

Harianjabar.com – Hidangan ayam bakar atau bakakak lekat dengan orang Sunda, racikan bumbu yang khas membuat hidangan ini kerap menjadi pelengkap momen istimewa.

Bicara soal bakakak, di Jalan Raya Cimanggu, Cisalak, Kabupaten Subang ada rumah makan yang menyajikan bakakak sebagai sajian utamanya. Rumah Makan Parantina Nusasari namanya.

Tempat makan bakakak ini juga berada di pinggir persawahan dan kolam ikan, sehingga suasananya menambah kenikmatan mencicipi kuliner khas Sunda ini.

Benar saja, saat disantap, rasa dari ayam bakakak di rumah makan tersebut berbeda dengan ayam bakakak pada umumnya. Pasalnya, ayam bakakak ini diracik dengan bahan rempah istimewa yang membuatnya berbeda dengan sajian bakakak pada umumnya.

Selain itu, rasanya pun terasa gurih dan dari daging ayamnya sendiri begitu lembut di saat dipotong dan dimasukan ke dalam mulut hingga dikunyah.

Perbedaan ayam bakakak dengan yang lainnya, terlihat yang dimana ayam bakakak Parantina Nusasari ini menggunakan ayam kampung muda.

Seorang karyawan Rumah Makan Parantina Nusasari, Carnali menyebut, setiap harinya sekitar 100 ekor ayam ludes terjual di rumah makan ini. Bahkan, Rumah Makan Parantina Nusasari ini tidak mengenal pandemi.

Pasalnya, bakakak di rumah makannya selalu ramai. Baik para pelanggannya yang makan di tempat, atau dibawa pulang.

“Sama aja, kemarin waktu belum boleh buka paling banyak yang dibungkus karena tidak boleh dimakan di sini, sekarang sudah boleh lagi. Sehari seratus ekor mah selalu habis,” ujar Carnali

Carnali menyebut, satu porsi untuk bisa menikmati bakakak di Rumah Makan Parantina Nusasari dibanderol dengan harga Rp 75 ribu. Harganya tergantung dari ukuran ayamnya.

Ayam bakakak ini disajikan dengan pencok kacang panjang, dan sambal dadakan yang khas. Bila ditambah nasi, persatu bakul dibanderol Rp 20 ribu saja, cukup untuk 3 sampai 4 orang.

“Ayam bakakak utuh satu ekor kami jual dari mulai Rp. 75 ribu, tapi berbeda kalau misalkan ukurannya lebih besar,” katanya.

Sementara itu, rasa kenikmatan dari ayam bakakak dirasakan oleh pelanggan setianya yakni Ikhsan (28). Ikhsan menyebut, setiap kali jam makan siang dalam seminggu setidaknya satu kali selalu menyempatkan makan bakakak di sana bersama rombongan teman-teman kantornya.

“Rasa gurihnya beda dengan bakakak-bakakak yang lain yang, ini bikin ketagihan, setidaknya dalam seminggu sekali kami selalu sempatkan makan siang di sini,” kata Ikhsan.

Menurut Ikhsan, Rumah Makan ayam bakakak Parantina Nusasari ini sudah terkenal sejak belasan tahun lalu di wilayah Cisalak Subang. Rasanya pun sejak dahulu tidak pernah berubah hingga saat ini.

“Kalau disini sih sudah legendaris lah disebutnya yah, karena rasanya gak pernah berubah sama bikin nagih terus,” tuturnya.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *