Harianjabar.com

Media online jawa barat | media jawa barat | informasi jawa barat | berita jawa barat | berita bandung | gubernur jawa barat | walikota bandung | walikota bogor | info kuliner jawa barat | Media Jabar | Jabar Online news | Jabar news | Berita online jawa barat | Media online jabar | Info jabar | Harian Jabar.

Tak Tersentuh Vaksin PMK, Pedagang di Pasar Hewan Jonggol Rogoh Kocek Jutaan Untuk Beli Obat

2 min read

Harianjabar.com – Ratusan Sapi di pasar Hewan Jonggol, Desa Jonggol, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, belum tersentuh Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Aftopor Boehringer. Para pedagang meminta Dinas terkait segera turun, untuk mensosialisasikan dan melaksanakan Vaksinasi.

Salah seorang pedagang sapi di Pasar Hewan Jonggol, Rondhi menuturkan sejauh ini pedagang yang berada di Pasar hewan Jonggol belum mendapatkan informasi apapun terkait vaksinasi hewan.

“Jangankan pemberian Vaksin, untuk sosialisasinya aja tidak ada, malah pedagang nungguin adanya vaksin,” ucapnya.

Dia mengatakan dalam seminggunya bisa merogok kocek hingga lima sampai enam juta rupiah untuk berbagai jenis obat obatan untuk kesehatan hewannya.

“Kita para pedagang disini mengantisipasi terkena PMK, sapi-sapinya diberikan vitamin hingga obat obatam untuk menjaga imun tubuh sapi itu sendiri, walau harganya lumayan mahal, mau gimana lagi demi keamanan,” bebernya.

Dengan adanya PMK ini, dirinya mengaku omset penjualan menurun hingga 80 persen dibandingkan tahun kemarin.

“Makin sepi mas, gara gara isu PMK ini, padahal PMK sudah ada dari tahun 1989, kenapa baru ramainya sekarang, pedagang jadinya yang dirugikan juga, ratusan sapi yang adapun belum kejual,” keluhnya.

Lebih lanjut Rondhi berharap, adanya vaksinasi yang diberikan pemerintah daerah guna meringankan beban obat-obatan.

“Kalau sudah vaksin siapa tahu kekebelan tubuhnya semakin bagus,” harpanya.

Diketahui pasar Hewan Jonggol merupakan pasar sapi terbesar di Jabodetabek, setiap tahunnya ribuan sapi dijual ditempat itu, namun akibat adanya PMK pedagang pun mengeluhkan terjadinya penurunan penjualan.

Sementara itu, Kepala UPT Dinas Peternakan wilayah Jonggol Nanang, mengaku hingga saat ini pihaknya masih melakukan vaksinasi ke sejumlah sapi bukan dari pedagang namun peternak. “Masih di ring 1 wilayah peternak dahulu,” katanya.

Pihaknya pun mengaku akan melakukan vaksinasi hewan di pasar hewan Jonggol menunggu situasi aman dan tidak ada yang terinveksi kembali.

“Kalau sebelumnya ada 14 ekor yang terinveksi, nanti semuanya rata akan di Vaksin, dan diberikan sosialisasi terlebih dahulu,” tutupnya.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *