Harianjabar.com

Media online jawa barat | media jawa barat | informasi jawa barat | berita jawa barat | berita bandung | gubernur jawa barat | walikota bandung | walikota bogor | info kuliner jawa barat | Media Jabar | Jabar Online news | Jabar news | Berita online jawa barat | Media online jabar | Info jabar | Harian Jabar.

Kredibilitas Polri Jadi Taruhan Singkap Tirai Penembakan Brigadir J

2 min read

Harianjabar.com – Menko Polhukam Mahfud Md menilai kasus polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo menjadi ujian kredibilitas bagi Polri setelah mendapatkan penilaian positif dalam hasil survei kinerja dalam setahun terakhir.

Menurut Mahfud kasus ini jangan dibiarkan mengalir begitu saja, sebab banyak hal yang janggal dari proses penanganan maupun penjelasan Polri.

“Kasus ini memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya,” kata Mahfud

Ia pun mengapresiasi inisiasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang membentuk tim investigasi khusus untuk menyelidiki kasus tersebut. Apa yang dilakukan Sigit, disebut Mahfud telah mewakili sikap pemerintah.

“Sudah tepat yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dengan membentuk tim investigasi yang terdiri orang-orang kredibel yang dipimpin oleh Komjen Gatot Eddy. Itu sudah mewakili sikap dan langkan pemerintah sehingga Kemenko Polhukam akan mengawalnya,” ujarnya.

Dalam kasus ini, ujar Mahfud, kredibilitas Polri dipertaruhkan. Sebab, dalam hasil survei kinerja Polri dalam setahun terakhir mendapatkan penilaian positif.

“Kredibilitas Polri dan Pemerintah menjadi taruhan dalam kasus ini sebab dalam lebih dari setahun terakhir Polri selalu mendapat penilaian atau persepsi positif yang tinggi dari publik sesuai hasil berbagai lembaga survai. Kinerja positif pemerintah dikontribusi secara signifikan oleh bidang politik dan keamanan serta penegakan hukum. Hasil survei begitu adanya,” ucapnya.

Sebelumnya, Brigadir J disebut sempat melakukan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo dan berakhir tewas setelah terlibat penembakan dengan Bharada E atau RE.

Kala itu, Brigadir J disebut terpergok berada di salah satu kamar dan melakukan pelecehan terhadap istri dari Kadiv Propam. Bharada E turun usai mendengar suara teriakan minta tolong.

Brigadir J lalu menembakkan senjatanya ke arah Bharada E atau RE. Namun, menurut Budhi, tembakan Brigadir J ke Bharada E atau RE meleset. Setelahnya Bharada E atau RE bersembunyi di tangga yang mengarah ke atas dan menembak ke Brigadir J beberapa kali hingga menewaskannya.

Kasus penembakan polisi terhadap polisi ini menyita perhatian dari berbagai pihak. Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan sebelumnya mengatakan Ferdy Sambo tak berada di lokasi saat peristiwa ini terjadi. Saat kejadian, Ferdy Sambo sedang melakukan tes PCR COVID-19.

“Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang PCR test,” ungkap Ramadhan.

Dia menambahkan Ferdy Sambo mengetahui adanya peristiwa itu setelah ditelepon oleh istrinya yang histeris. Irjen Ferdy langsung bertolak menuju kediamannya. Atas kejadian tersebut, Irjen Ferdy Sambo langsung menghubungi Kapolres Jakarta Selatan. Hingga akhirnya dilakukan oleh TKP oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *