Chef Asal Karawang di Dubai Raup Rp 40 Juta Sebulan
2 min read
Harianjabar.com – Viral ditemui Menteri BUMN Erick Tohir di tempat kerjanya di Restoran Atmosphere Burj Khalifa, Dubai. Dua chef yang disebut jagoan oleh Erick Tohir ternyata salah satunya berasal dari Karawang.
Dari penyusuran harianJabar, chef yang disebut jagoan dalam video postingan Erick Tohir tersebut bernama Saugi Sulaeman yang bekerja sebagai pastry chef di Restoran Atmosphere Burj Khalifa di Dubai.
Saat dihubungi, Saugi bercerita pertemuan dengan Erick Thohir terjadi ketika berkunjung ke Burj Khalifa. Ia menyebut telah banyak pejabat hingga publik figur datang ke restoran itu dan ada chef asal Indonesia.
“Saat itu Pak Erick langsung mengajak untuk membuat video bareng dia, bareng Chef Eka, ” katanya.
Saugi juga mengisahkan perjalanan singkatnya hingga akhirnya bekerja di Dubai. Berbekal keilmuannya sebagai lulusan D3 di salah satu kampus perhotelan di Bandung. Saugi nekat melamar kerja di salah satu restoran di Bali.
“Usai di Badung Bali, saya juga coba melamar lagi dan mencoba peruntungan ke restoran di luar negeri. Kebetulan saat itu ada lowongan di Shangrila Hotel, Abu Dhabi, dan alhamdulillah lolos,” kata pria yang lahir pada 24 November 1987 ini.
Di Shangrila Hotel ia bekerja sebagai cook helper selama 3,5 tahun.
“Setelah 3,5 tahun di Shangrila Hotel, lalu terkena dampak pandemi dan akhirnya saya terpaksa berpindah kerja ke katering di perusahaan penerbangan,” ucapnya.
Namun, dikatakannya ia tidak bertahan lama bekerja karena mendapat pengurangan staf di katering tersebut.
“Kalau di katering hanya 6 bulan karena saya kena pengurangan staf dan terpaksa pulang ke Indonesia,” ungkapnya.
Saat di Indonesia, ia dihubungi satu kenalannya di Dubai dan mengajaknya bekerja di Restoran Atmosphere Burj Khalifa, Dubai.
“Alhamdulillah sudah dua tahun saya di Atmosphere ini dan bisa mengenalkan makanan khas Indonesia juga,” terangnya.
Pengenalan makanan Indonesia diakuinya awalnya hanya sekadar mencoba. Ternyata banyak pengunjung merespons baik hal itu hingga makanan Indonesia bisa disajikan.
“Berhubung di sana makanan Indonesia kurang dikenal, saya dan excekutif chef restoran mencoba membuat menu khas Indonesia yang dimodifikasi dan fine dinning. Tujuannya agar pengunjung dari berbagai negara mengenal dan mencicipi kuliner Indonesia. Dan responsnya sangat baik dengan makanan Indonesia,” katanya.
Menu makanan Indonesia yang dikenalkannya yakni sate maranggi yang dibuat dari daging wagyu lengkap dengan saus kacang yang dikemas dengan teknik marinasi western. Selain itu, ada juga nasi uduk yang disajikan lebih moderen.
“Sedangkan untuk pastry, ada cendol dan ketan item. Tentu saja disajikan dengan modifikasi bahan,” terangnya.
Saugi mengakui senang bekerja di Restoran Atmosphere dan bisa mendapatkan gaji puluhan juta rupiah.
“Berbeda dengan di Indonesia, di sini memang sesuai kemampuan yang dimiliki dan sangat dihargai, dan pengupahannya bukan berdasarkan UMR (Upah Minimum Regional). Di sini alhamdulillah gaji saya capai Rp40 juta,” pungkasnya.