Harianjabar.com

Media online jawa barat | media jawa barat | informasi jawa barat | berita jawa barat | berita bandung | gubernur jawa barat | walikota bandung | walikota bogor | info kuliner jawa barat | Media Jabar | Jabar Online news | Jabar news | Berita online jawa barat | Media online jabar | Info jabar | Harian Jabar.

KPU Kabupaten Bogor Gelar TOT DP3 5 Desa Terpilih Ini

2 min read

harianJabar.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor menggelar training of trainers (TOT) program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan (DP3) di Hotel Lor In, Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Senin-Jumat (18-22/7/2022).

Ketua KPU Kabupaten Bogor, Ummi Wahyuni mengatakan bahwa DP3 adalah program yang diperuntukan bagi warga desa untuk memahami dan menguatkan nilai demokrasi di pedesaan.

“Program DP3 ini memang ditujukan untuk menguatkan dan memahami nilai-nilai demokrasi bagi warga desa agar menjadi pemilih kritis dan bertanggungjawab atas pilihannya,” ujar Ummi kepada wartawan, usai membuka acara itu, Senin (18/7/22).

Ummi menjelaskan bahwa di dalam program DP3 ada nota kesepakatan antara KPU dan Pemerintahan Desa. “Setelah ada MoU inilah nantinya pemerintah desa diharapkan dapat memfasilitasi para pegiat DP3 berupa kegiatan lanjutan di tengah masyarakat,” ujar Ummi.

Dalam kesempatan itu, salah satu narasumber yang dihadirkan adalah mantan ketua Panwaslu DKI Jakarta, Ramdansyah yang mengajak peserta untuk berpikir kritis dalam berbagai perspektif.

“Orang yang duduk di samping ibu itu warna jilbabnya apa? Maksud saya jika saya mengajukan gugatan di MK agar pilkada gubernur tidak dilakukan dan ditunjuk atau hanya dipilih oleh DPRD Provinsi, apakah bapak ibu setuju dengan saya?,” ujar Ramdansyah yang mengajak peserta berpikir tentang pemilu dan demokrasi.

Anggota KPU Kabupaten Bogor Herry Setiawan mengatakan bahwa para peserta DP3 ini adalah orang-orang terpilih di tingkat desa yang mewakili desa dari sejumlah segmentasi pemilih. Desa Sasak Panjang (Tajurhalang), Bojong Kulur (Gunung Putri), Cihideung Udik (Ciampea), Leuwiliang (Leuwiliang) dan Tugu Selatan (Cisarua).

“Ada segmen disabilitas, perempuan, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemilih pemula, pemuda dan pemilih marginal. Desa ditentukan berdasarkan kriteria dalam juknis pelaksanaan DP3, di antaranya partisipasi rendah, rawan bencana alam, dan rawan sengketa pemilu,” ujar Herry.

Oleh karena itu, Herry menambahkan, para narasumber yang dihadirkan juga memiliki kompetensi di bidang politik, kepemiluan dan penguatan nilai demokrasi.

“Akademisi dan pegiat demokrasi yang kompeten kami hadirkan untuk serius membekali warga desa menjadi lebih kritis, berkualitas dan memiliki integritas,” tandasnya.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *