Istri Muin Meninggal Usai Uang Berobat di Rekening BCA Dibobol Thoha
2 min readHarianjabar.com – Rekening BCA milik Muin Zachy dibobol Mohammad Thoha dengan memperalat tukang becak bernama Setu. Padahal, di dalam rekening itu, ada uang hasil penjualan dua rumah. Nilai nominalnya Rp 320 juta.
BCA menyatakan pembobol rekening Muin adalah Thoha, bukan tukang becak. Thoha selama ini mengekos di tempat Muin.
“Tidak benar tukang becak yang membobol, tapi Thoha yang ngekos bersama nasabah kami,” kata Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn dalam konferensi pers.
Sedianya, uang Muin itu bakal dipakai istrinya untuk berobat. Istri Muin, Putri Aryani, mengembuskan napas terakhir dua pekan setelah uang berobat itu dibobol Thoha dan Setu pada 5 Agustus 2022. Perempuan itu meninggal pada Jumat, 19 Agustus 2022.
Penasihat hukum sekaligus anak kandung Muin dan almarhumah Putri, Dewi Mahdalia, menyampaikan kabar duka itu kami.
“Kejadian kehilangannya kan tanggal 5 Agustus, nah pas 19 Agustus 2022 ibu saya meninggal dunia,” kata Dewi saat dihubungi melalui telepon pada Senin (23/1/2023).
Karena itu, Dewi bertekad memperjuangkan agar seluruh uang ayahnya kembali. Tak cukup hanya Setu dan Thoha yang dijebloskan ke penjara.
Menurut Dewi, ayahnya sengaja menjual dua rumah mereka di Surabaya dan di Sidoarjo untuk biaya berobat ibunya, yang sebelumnya didiagnosis mengidap penyakit komplikasi.
Dari hasil penjualan rumah itu didapatkan uang Rp 345 juta. Seluruhnya disimpan di rekening BCA milik ayahnya. Tetapi, belum sempat dipakai, uang untuk berobat ibunya itu keburu dibobol Setu.
“Rencananya, uang itu kan untuk berobat. Sudah berobat ke RS William Booth. Sisanya untuk pengobatan selanjutnya. Ibu saya punya riwayat sakit komplikasi,” kata Dewi.
Dewi Mahdalia mengabarkan kliennya saat ini stres. Berat badan Muin juga merosot. Muin sering melamun memikirkan uang yang raib.
“Setelah kejadian itu, berat badan bapak saya turun,” kata Dewi
Kendati demikian, Dewi mengaku masih bakal berjuang untuk mendapatkan kembali hak ayahnya. Dia akan tetap berusaha menagih pertanggungjawaban BCA.
“Kami cuma ingin uang itu kembali dan ada pertanggungjawaban saja. Itu (uang) hak bapak saya, hasil penjualan dua rumah di Surabaya dan Sidoarjo, yang rencananya untuk hari tua Bapak dan Ibu yang sudah meninggal dunia,” pungkasnya.