Pria Maroko Pelaku Serangan Gereja di Spanyol Segera Dideportasi
2 min read
Harianjabar.com – Pria bersenjata yang membunuh seorang penjaga gereja dan melukai pendeta di Kota Algeciras, Spanyol, pada Rabu (25/1) lalu terancam dideportasi.
Dikutip dari BBC, pria Maroko berusia 25 tahun tersebut memasuki dua gereja di Kota Algeciras menggunakan parang dan mulai melakukan serangan.
Penjaga Gereja Nuestra Señora de La Palma, Diego Valencia, terbunuh dalam tragedi itu. Sedangkan pastor Gereja Paroki San isidro, Antonio Rodrigues, terluka parah namun berhasil selamat setelah dioperasi.
Pelaku yang diduga bertindak sendiri tersebut ditangkap usai beraksi. Pelaku rencananya akan dikirim ke ibu kota Madrid untuk diadili oleh Pengadilan Tinggi Spanyol atas tuduhan terorisme. Setelah itu, ia akan dideportasi pada Juni mendatang karena berada di negara tersebut secara legal.
Dari hasil penyelidikan, polisi menyimpulkan bahwa ia tidak memiliki keterkaitan dengan kelompok kriminal atau terorisme baik di Spanyol maupun negara lainnya. Pelaku juga tidak berada di bawah pengawasan siapapun sehingga menguatkan dugaan bahwa ia melakukan serangan atas kemauannya sendiri.
Namun, pihak berwenang dari wilayah di seberang laut Britania, Gibraltar, mengungkap bahwa pelaku sempat dideportasi di wilayahnya. Ia dideportasi karena melanggar aturan imigrasi.
Di sisi lain, ratusan orang mengheningkan cipta selama satu menit di luar gereja Nuestra Señora de La Palma untuk mengenai kejadian nahas tersebut. Banyak dari masyarakat menangis sembari meletakan bunga dan menyalakan lilin untuk mengenang korban tewas dalam serangan itu.
“Dia adalah orang yang sangat disayangi di Algeciras,” kata salah seorang masyarakat.
“Saya mengirimkan belasungkawa terdalam saya kepada kerabat verger yang tewas dalam serangan mengerikan ini,” kata Perdana Menteri Pedro Sanchez melalui akun Twitternya.
Kota Algeciras di Spanyol sendiri merupakan pusat transit utama bagi para imigran dari Maroko dengan melintasi Selat Gibraltar.
