Audit Proyek LRT Jabodebek, KAI Gandeng BPKP
1 min readHarianjabar.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Ini dilakukan demi mewujudkan akuntabilitas pembangunan proyek LRT Jabodebek agar bisa dipertanggungjawabkan.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, pengeluaran keuangan proyek pembangunan LRT Jabodetabek bakal diaudit oleh BPKB secara ketat. “KAI menggandeng BPKP sehingga semua pengeluaran tentang LRT Jabodebek direview dan KAI mengeluarkan pembiayaan sesuai rekomendasi dari BPKP. Dengan sudah ditinjau oleh auditor negara, maka pembayaran yang dilakukan KAI kepada kontraktor sudah mempunyai akuntabilitas sesuai governance,” kata dia dalam keterangannya, Sabtu (4/2/2023).
Menurut dia transparansi perusahaan yang dinilai BPKP atas perintah Presiden Joko Widodo menunjukkan KAI konsisten dan berkelanjutan dalam menerapkan GCG. Ini dapat terlihat dari hasil asesmen GCG 2021 dan penilaian Indonesian Corporate Accountability Index (Icorpax) 2022, yang semuanya dilakukan perwakilan BPKP Jawa Barat dengan capaian nilai sangat baik.
Sementara itu, progres konstruksi proyek LRT Jabodebek saat ini telah mencapai 89,11 persen. Ditargetkan LRT beroperasi pada Juli 2023. LRT Jabodebek nantinya akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3.
Sistem CBTC adalah sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi serta tanpa masinis.
Dalam satu hari, rata-rata LRT Jabodebek akan beroperasi sebanyak 434 perjalanan dengan kapasitas 1.308 di setiap rangkaian. Adapun LRT Jabodebek akan beroperasi mulai pukul 05.00 hingga 23.27 dengan headway 4 menit untuk Stasiun Dukuh Atas ke Cawang serta 8 menit dari Cawang ke Harjamukti dan Cawang ke Jati Mulya.