Kisah Nenek di Majalengka Mampu Urus Dua Cucu Bermodal Penghasilan Rp30.000 Sehari
2 min readHarianjabar.com – Sumi (55), warga Desa Bongas Kulon, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, terus berjalan dari rumah ke rumah ditemani kedua cucu perempuannya. Saat menemui keramaian, mereka langsung berhenti seraya menawarkan barang dagangan milik tetangganya.
Salah satu cucunya, Jahira (11) yang masih duduk di bangku kelas 5 SD, membawa kantong keresek berisi keranjang kecil dan dompet serta sebagian makanan untuk dijual. Adiknya, Morena (6) yang sekolah di TK, juga membawa kantong plastik berisi makanan ringan. Sumi, sementara itu, membawa dua kerangjang makanan ringan seperti lemper, dadar gulung, goreng ketan, jalabria, dan sejumlah makanan lainnya.
Setiap hari sepulang sekolah, mereka berjualan keliling untuk membiaya hidup dan sekolah mereka. Kedua cucunya melaju di depan, sementara Sumi di belakang sambil mengarahkan kedua cucunya ke mana harus berjalan.
Menurut Sumi, Jahira dan Morena adalah kakak-beradik. Memiliki ibu yang sama, tapi berbeda ayah. Ayah Jahira meninggal saat usia kandungan istrinya menginjak 7 bulan. Beberapa tahun kemudian, ibunya menikah lagi dan memiliki anak Morena. Namun, saat masih bayi, ayah Morena pergi meninggalkannya entah ke mana. Hingga kini, tidak ada kabar soal ayahnya itu.
Ibunya Morena kini juga telah menikah lagi bersama laki-laki lain di Kecamatan Ciwaringin, sehingga kedua anak tersebut kini hidup bersamanya tanpa bantuan orangtuanya.
Untuk membiayai hidup kedua cucunya tersebut, Sumi berjualan makanan milik orang lain keliling kampung. Hanya itu yang bisa dilakukannya, mengingat usia yang sudah tua membuat tenaganya berkurang. Dahulu, Sumi dibantu suaminya mengurus cucu, namun kini suaminya telah meninggal dunia.
“Sekarang mah ya begini jualan punya orang, hasilnya untuk makan dan jajan cucu,” sebut Sumi.
Dari hasil berjualan, dalam sehari, terkadang ia memperoleh uang Rp50.000, namun seringnya hanya memperoleh uang sekira Rp30.000. Uang sebesar itu ia gunakan untuk membeli beras sebanyak 0,5 kg untuk makan sehari, sisanya untuk jajan cucu serta membeli sayur untuk makan bersama serta sabun mandi dan sabun cuci dan sebagainya.
“Kalau berjualan, cucu dibawa karena di rumah tidak ada teman. Berangkat siang, pulang sore. Kalau sekolah, mereka sekolah, yang TK diantar ke sekolah atau bisa pulang bersama temannya,” sebut Sumi sambil melihat cucu pertamanya yang masih mengenakan baju seragam olah raga sekolahnya.
1 thought on “Kisah Nenek di Majalengka Mampu Urus Dua Cucu Bermodal Penghasilan Rp30.000 Sehari”