Ribuan ikan mati di Sungai Cileungsi diduga akibat limbah B3
2 min readBandung (harianjabar.com) – Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) menduga ribuan ikan yang mati di Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akibat alirannya tercemar limbah bahan beracun dan berbahaya (B3).
“Patut diduga sumber pencemaran limbah di antara jembatan Leuwikaret, Klapanunggal dengan jembatan Wika, Tlajung Udik,” ungkap Ketua KP2C, Puarman di Bogor, Jumat.
Ia menjelaskan, aliran sungai yang membawa ikan-ikan dalam kondisi mati ini sudah berlangsung lebih dari 24 jam.
Puarman memperkirakan bahwa pencemaran terjadi dari hulu hingga hilir sungai dengan kepekatan pencemaran cukup tinggi yang mulai terjadi pada Kamis (6/4).
Pasalnya, kata dia, tim KP2C melakukan pemantauan di Jembatan Cikuda, Wanaherang, Kabupaten Bogor, terpantau Rabu (5/4) pukul 23.00 WIB, kualitas air sungai dalam kondisi normal. Tidak ditemukan ikan mati. Namun, pada Kamis, pukul 02.00 WIB ditemukan banyak ikan mabok dan mati.
Lalu, memasuki area Curug Parigi, Cikiwul, Bantar Gebang, Kota Bekasi, pada Kamis ditemukan ikan mati dalam jumlah luar biasa. Esoknya, Jumat, kondisi yang sama terlihat. Banyak ikan mati.
“Sementara di Perumahan Bumi Mutiara Blok Ji, Kabupaten Bogor, pada Kamis, pukul 11.00 WIB, ditemukan banyak ikan mati. Hari berikutnya Jumat, pukul 10.00 WIB, juga demikian. Ikan banyak yang mati dan mengambang,” ujarnya.
“Limbah rupanya tetap mengancam habitat sungai. Akibatnya, terpantau pada Jumat pukul 09.00 WIB, ikan banyak yang mati di Perumahan Kemang Pratama, Kota Bekasi, lokasi yang terbilang jauh dari hulu sungai,” kata Puarman.
Kini, ia meminta pemerintah melakukan upaya penyelidikan terhadap penyebab matinya ribuan ikan di Sungai Cileungsi, sehingga kejadian tersebut tidak terus berulang.