Viral Siswi SMA Dikuntit dan Diteror Om-Om di Tasikmalaya, Pelaku Ngotot Minta Nomor HP Korban
2 min readHarianjabar.com – Seorang siswi SMA dikuntit dan diteror oleh Om-om sampai ketakutan untuk berangkat sekolah seorang diri.
Sehingga, untuk ke sekolah, siswi SMA tersebut harus diantar orangtuanya ke sekolah.
Video teror om-om terhadap siswi SMA ini pun viral di media sosial.
“Guyss tolong bantu viralin ya, jadi ada om om yang naksir sm temen aku perbedaan usianya terpatok cukup jauh mungkin sekitar beda 20 tahun. Temen aku masih sekolah. Dia (pelaku) sangat obsesi sama temen aku sampe mengganggu ketenangan hidup aku,” demikian disampaikan sebuah akun Tiktok belum lama ini.
Dalam unggahan ini, terlihat korban berjalan bersama ibunya di sebuah jalan yang cukup ramai lalu lintasnya.
“Itu video waktu temen aku dianter ke sekolah sama mamahnya. Kenapa dianter ke sekolah padahal udah sma? karena si om o itu selalu ngikutin temen aku, bahkan pada suatau hari pernah temenku sedang dianterin pulang sam apcarnya, tapi ketemu sama si om om itu dan oleh om om itu dipukulin cowoknya”
Akun tersebut melanjutkan, masih ada beberapa tindakan menakutkan yang dilakukan oleh pria misterius tersebut.
Bahkan katanya, pria tersebut pernah merusak rumah korban menggunakan senjata tajam.
“Udah lapor polres terdekat tetapi belum ada respon yang baik, tolong viralkan ya soalnya ini mengancam nyawa. Om om itu sampe ngancem mau bnh keluarga temen aku,” demikian akhir unggahan tersebut.
Sementara itu, berdasarkan analisis terhadap video yang diunggah, diduga kuat peristiwa itu terjadi di kawasan Jl Pancasila, kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Video itu dibuat oleh korban sambil berjalan, sehingga gambarnya tampak terus bergoyang.
Namun dalam video itu terjadi percakapan antara si pria yagn disebut om om dengan ibu korban yang berjalan di samping korban.
Percakapan yang berlangsung dalam bahasa Sunda tersebut, pada intinya berisi kengototan pelaku untuk meminta nomor ponsel korban.
Percakapan yang berlangsung dalam bahasa Sunda tersebut, pada intinya berisi kengototan pelaku untuk meminta nomor ponsel korban.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan dari polisi setempat. Namun di media sosial, netizen mengecam tindakan pelaku dan berharap polisi segera turun tangan untuk menangkap pelaku dan melindungi korban.