Harianjabar.com

Media online jawa barat | media jawa barat | informasi jawa barat | berita jawa barat | berita bandung | gubernur jawa barat | walikota bandung | walikota bogor | info kuliner jawa barat | Media Jabar | Jabar Online news | Jabar news | Berita online jawa barat | Media online jabar | Info jabar | Harian Jabar.

Kejam! Kamat Dipaksa Akui Mencuri Sebelum Tewas Dimassa di Sukabumi

2 min read

Sukabumi(harianjabar.com) – Perlakuan keji diterima Kamat Adijaya alias KA (sebelumnya ditulis Rahmat), pria berusia 40 tahun itu tewas usai dihakimi massa pada Kamis (27/4) lalu. Warga menuding Kamat sebagai pelaku pencurian.

Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede mengungkap jumlah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada kasus tewasnya Kamat berjumlah 4 TKP. Dimana salah satu TKP menggambarkan Kamat dianiaya usai diinterogasi dan mengaku sebagai pencuri kendaraan bermotor.

“Kronologinya dimulai tanggal 27 April 2023 lalu kurang lebih pukul 17.00 WIB, saat itu korban sedang mengunjungi rumah mertuanya. Tidak lama dijemput oleh dua orang pelaku di rumahnya dibawa ke TKP kedua, TKP pertama di rumahnya, TKP kedua dijemput kurang lebih 7 kilometer dari TKP rumahnya,” kata Maruly didampingi Kasat Reskrim AKP Dian Purnomo di Aula Rupatama Wicaksana Laghawa, Senin (1/5/2023).

Saat dalam perjalanan membawa korban, selain dua orang yang menjemput pelaku ada dua orang lainnya yang ikut selama perjalanan, total ada 4 orang yang membawa korban.

“Dari 4 orang itu melakukan interograsi dan penganiayaan terhadap korban terkait dugaan tindak pidana pencurian yang dilakukan korban. Karena korban mengalami penganiayaan dan tekanan, korban akhirnya mengakui kalau berdasarkan keterangan pelaku, korban melakukan pencurian kendaraan bermotor,” ujar Maruly.

Bergerak dari pengakuan tersebut, korban dibawa ke TKP lain berjarak 4 kilometer, di tempat itu korban kembali mendapat penganiayaan oleh para pelaku lainnya.

“Kemudian sudah selesai di TKP ketiga, korban dibawa kembali ke TKP ke empat oleh pelaku. Sampai dengan di TKP 4 korban ditemukan oleh aparat kepolisian setelah mendapatkan informasi dari warga. Korban kemudian dibawa ke rumah sakit, karena kondisinya terlalu parah dan kritis, nyawa korban tidak dapat diselamatkan,” beber Maruly.

Terkait tudingan bahwa Kamat sebagai pelaku pencurian, hingga saat ini kepolisian tidak mendapatkan informasi tersebut. Berikut kabar yang menyebut Kamat adalah seorang residivis.

“Nah itu, karena para pelaku ini menduga yang bersangkutan telah melakukan pencurian. (Terkait bukti pencurian) Kalau sampai saat ini pendalaman yang dilakukan oleh penyidik terhadap asal atau motifnya melakukan penganiayaan adalah berdasarkan kecurigaan, setelah melakukan penganiayaan, korban ini sempat mengaku mencuri. Namun, itu belum bisa didalami lebih detail karena korban sudah keburu diamuk massa,” kata Maruly.

Kabar soal korban adalah resedivis juga dibantah polisi. “Kalau latar belakang korban sampai saat ini kita belum mendapatkan informasi apakah yang bersangkutan pernah terlibat tindak pidana atau tidak,” tuturnya.

10 Orang Tersangka, 4 DPO
Maruly juga menetapkan ada 10 orang tersangka dalam kasus tersebut, mereka juga disebut sebagai pelaku utama di balik tewasnya Kamat.

“Penyidik melakukan pendalaman, memeriksa saksi-saksi, mengumpulkan alat bukti, sampai dengan ditangkap saat ini 6 orang kasus penculikan dan atau penganiayaan secara bersama-sama Dari 6 tersangka, penyidik menetapkan 4 orang DPO yang saat ini masih dalam pengejaran,” jelasnya.

“Jadi ini (dilakukan) secara bersama-sama, pelaku utamanya adalah 10 orang, baik itu TKP di awal, kemudian di TKP 2, TKP 3 terus bertambah sampai ada 10 tersangka di TKP 4. Jadi kalai berdasarkan keterangan tersangka, korban ini adalah pelaku pencurian dari salah satu tersangka, namun hal tersebut belum terungkap karena baru pengakuan korban pada saat dianiaya di TKP pertama,” beber Maruly menambahkan.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *