Jakarta (harianjabar.com) – Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menduga, bong atau alat isap sabu yang ditemukan di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, ditaruh oleh warga yang iseng.
Pasalnya, bong yang ditemukan tidak mengandung narkotika setelah diuji di laboratorium.
“Mungkin orang iseng (yang taruh), karena kalau bong habis pakai (sabu) seharusnya ada kandungan zat di dalamnya, di air bekas pakainya itu,” ujar Komarudin saat dihubungi, Rabu (12/7/2023).
Temuan bong ini menjadi contoh bahwa penyalahgunaan narkotika bisa terjadi di mana saja, meski bong di Blok G Pasar Tanah Abang tak mengandung narkotika.
“Temuan barang seperti itu bisa terjadi di mana saja, bisa di sebuah rumah, bisa di sebuah bangunan, bisa di pasar,” ungkap Komarudin.
“Artinya selama kita masih terus perang terhadap peredaran narkoba, hal itu bisa terjadi di mana saja,” imbuh dia. Ia meminta masyarakat, khususnya di kawasan Blok G Pasar Tanah Abang, untuk ikut mengawasi, terutama hal yang berkaitan dengan narkotika. “Agar lingkungannya tidak disalahgunakan, apalagi di situ aktivitas cukup ramai, aktivitas pasar,” kata Komarudin.
Kepolisian juga akan terus memantau kawasan tersebut. “Kami pantau terus selama sebulan, juga termasuk meminta atensi ke pihak pengelola. Karena kawasan itu terbuka, siapa saja boleh masuk,” ujar dia.
Diketahui, alat diduga bong atau alat isap sabu buatan yang baru-baru ini ditemukan di Blok G Pasar Tanah Abang rupanya tak mengandung narkotika. Setelah ditemukan oleh Unit Reskrim Polsek Tanah Abang, Jumat (7/7/2023), alat berupa botol plastik yang di tutupnya ada dua lubang berisi sedotan itu dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.
Setelah diteliti, tidak ada kandungan narkotika pada alat tersebut. “Dari alat bukti yang kami amankan di lantai dua itu kami cek kandungan apa yang ada di botol mineral itu. Ternyata hasilnya negatif,” kata Komarudin.
64 total views