Harianjabar.com

Media online jawa barat | media jawa barat | informasi jawa barat | berita jawa barat | berita bandung | gubernur jawa barat | walikota bandung | walikota bogor | info kuliner jawa barat | Media Jabar | Jabar Online news | Jabar news | Berita online jawa barat | Media online jabar | Info jabar | Harian Jabar.

Polisi Cek Ruko Lokasi Pelamar Kerja yang Viral Diselamatkan Ojol di Bekasi

2 min read

Bekasi (harianjabar.com) – Driver ojek online (ojol) bernama Arif viral dinarasikan menyelamatkan korban penipuan modus lowongan kerja (loker) dari sebuah ruko di Bekasi, Jawa Barat. Polisi pun bergerak ke lokasi mengecek kantor tersebut.

“Kami bersama dengan petugas Satpol PP untuk cek lokasi,” kata Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono, Jumat (28/7/2023).

Hasil pengecekan polisi, tidak ditemukan adanya kegiatan di ruko yang dimaksud. Polisi juga tidak menemukan adanya warga yang melamar pekerjaan di sekitar ruko.

“Semua terlihat normal, tidak ada warga yang mendaftar mencari kerja. Saat kita cek, tidak ada kegiatan. Bisa jadi kegiatannya seperti penyalur pembantu rumah tangga,” ujarnya.

Sejauh ini polisi belum menemukan adanya indikasi penipuan seperti dinarasikan di Instagram. Polisi berharap warga yang merasa jadi korban untuk melapor.

“Dan seperti narasi di IG kan juga dugaan akan jadi korban penipuan. Kami berharap yang ada di IG itu bisa melaporkan kepada kami supaya diproses. Kasus penipuan itu tidak mungkin diproses tanpa ada orang yang menjadi korban penipuannya,” ujarnya.

Dia mengatakan ruko itu juga telah ditutup oleh pemiliknya. Dia menyebutkan pihaknya tak bisa asal menutup paksa sebuah ruko tanpa ada bukti pelanggaran yang kuat.

“Dan kami tidak memiliki kewenangan untuk menutup ruko kalau belum tahu apa yang dilakukan oleh penghuni ruko tersebut,” ucapnya.

Meski begitu, polisi mengintensifkan kegiatan patroli di sekitar lokasi setelah mendapatkan informasi tersebut.

“Setelah ada info kita terus patroli di sekitar ruko,” ujarnya.

Dia mengatakan korban merasa curiga lantaran diminta membayar uang Rp 1,5 juta untuk proses administrasi. Dia mengatakan uang itu harus dibayarkan pada hari itu juga.

“Setelah naik ke atas, ketemu HRD mungkin semacam itu, mulailah mungkin diprospek segala macam, disebutin bahwasanya harus bayar Rp 1,5 juta dan itu harus ada hari ini dan kalau nggak ada diusahain minjam ke orang tua, saudara, atau nggak temen, kayak gitu,” ujarnya.

Lebih lanjut, Arif mengatakan korban juga telah membayar Rp 350 ribu ke perusahaan tersebut. Dia mengaku tak menanyakan detail terkait peristiwa tersebut ke korban.

“Tapi sebelumnya dia sudah DP Rp 350 ribu dia bilang, tapi dia udah kena itu DP Rp 350 ribu,” ujar Arif.

“Iya ketakutan, dia langsung ‘ayo, Bang, jalan, Bang,’ gitu. Pas naik nih, nggak perlu pakai helm, saya paham, emang mau buru-buru nih, dia langsung naik udah ‘ayo, Bang’, tapi ya raut muka standar deh, ya ketakutan pasti dalam hati,” tambahnya.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *