Harianjabar.com

Media online jawa barat | media jawa barat | informasi jawa barat | berita jawa barat | berita bandung | gubernur jawa barat | walikota bandung | walikota bogor | info kuliner jawa barat | Media Jabar | Jabar Online news | Jabar news | Berita online jawa barat | Media online jabar | Info jabar | Harian Jabar.

Utak-atik Kemdikbud di Perguruan Tinggi: Hapus Skripsi – Gratiskan Akreditasi

2 min read

Jakarta (harianjabar.com) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) lakukan ‘utak-atik’ pada perguruan tinggi. Aturan anyar ini tertuang dalam Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 Tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Dalam Merdeka Belajar Episode 26: Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi yang disiarkan langsung via Youtube Kemendikbud RI, Selasa (29/8), Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan menjelaskan beberapa perubahan yang akan berlangsung dalam pendidikan tinggi.

Perubahan ini antara lain dirasakan pada jenjang S1 atau D4. Skripsi yang awalnya menjadi syarat kelulusan kini telah dihapus. Syaratnya, prodi mahasiswa bersangkutan sudah menerapkan kurikulum berbasis proyek maupun bentuk lain yang sejenis.

Syarat Lulus Kuliah Bisa Diganti dengan Tugas Akhir
Kemudian bagi mahasiswa yang belum belum menjalani kurikulum berbasis proyek, maka syarat lulus kuliah bisa diganti dengan tugas akhir berbentuk prototipe, proyek, maupun bentuk sejenis lainnya.

Menurut Nadiem, perubahan ini dilakukan karena setiap kepala prodi punya kemerdekaan untuk menentukan bagaimana mengukur standar capaian kelulusan mereka. Untuk itu, standar terkait capaian lulusan ini tidak dijabarkan lagi secara rinci di Standar Nasional Pendidikan tinggi.

“Perguruan tinggi dapat merumuskan kompetensi sikap dan keterampilan secara terintegrasi,” ucapnya.

Di samping itu, Kemdikbud juga akan menanggung biaya akreditasi perguruan tinggi yang dilakukan Badan Akreditas Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) maupun Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM). Sebelumnya, biaya akreditasi prodi oleh ditanggung perguruan tinggi.

Perubahan ini juga berkaitan dengan proses akreditasi prodi. Menurut Nadiem, proses akreditasi menyebabkan permintaan data di tingkat fakultas dan perguruan tinggi jadi berulang-ulang.

“Sekarang kita akan memindahkan, menyederhanakan, dan membuat ini jauh lebih simpel, di mana status akreditasinya kita sederhanakan, pemerintah yang akhirnya akan menanggung biaya akreditasi wajib, dan pengumpulan proses akreditasi di tingkat departemen,” terangnya.

Perubahan ini baru segelintir dari ‘utak-atik’ Kemdikbud pada sistem perguruan tinggi. Untuk menyimak informasi tentang aturan baru skripsi, tesis, disertasi, hingga IPK selengkapnya, KLIK artikel di bawah ini untuk membaca.

Utak-atik Kemdikbud di Perguruan Tinggi

  1. Mahasiswa Nggak Wajib Skripsi Lagi, Begini Standar Nasional Barunya
  2. Tesis dan Disertasi Mahasiswa S2-S3 Tak Wajib Masuk Jurnal, Ini Aturan Barunya
  3. Aturan Baru IPK Mahasiswa, Simak di Sini
  4. Hitungan Baru SKS dan IPK, Mahasiswa Perlu Tahu
  5. Biaya Akreditasi Kampus Ditanggung Pemerintah, Begini Ketentuan
    Nah, itulah sederet perubahan terbaru dalam sistem pendidikan tinggi. Bagaimana pendapat kamu.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *