Rifki Bunuh Ibu di Depok, Gelapkan Uang Bisnis Keluarga Rp 675 Juta
2 min readDepok (harianjabar.com) – Tersangka Rifki Azis Ramadan (23) menusuk ibu kandungnya sendiri, Sri Widiastuti (43), hingga tewas dan menganiaya ayahnya, Bakti Ajis Munir (49), di Cimanggis, Depok.
Bakti mengatakan peristiwa itu berawal dari masalah Rifki menggelapkan uang bisnis keluarga hingga Rp 675 juta.
“Benar, digelapkan uang itu, makanya dia panik, bagaimana cara mengembalikan uang tersebut. (Penggelapan uang) kalau keseluruhan hampir Rp 675 jutaan,” ujar Bakti kepada wartawan, Kamis (31/8/2023).
Bakti mengatakan (9/8) malam hari sebelum kejadian penusukan Rifki ditegur mengenai penggelapan uang. Dia mengaku saat itu ada kemungkinan Rifki merespons negatif perkataannya.
Tapi malam itu saya sudah klimaks, mungkin daya tangkapnya enggak konsen, kata-kata klimaks itu enggak dijadikan pedoman sama dia. Saya bilang, ya sudah, harta yang sudah terpakai itu ya sudah. Yang penting kamu jujur sama orang tua, harta yang sudah terpakai ya sudah, nggak apa-apa,” ungkapnya.
“Harta bagi ayah nomor sekian, keutuhan keluarga nomor satu. Mungkin kata-kata terakhir yang dia ingat, memang saya terakhir bilang, awas kalau kamu bohong sama orang tua. Cuma saya tutup, harta kalau sudah terpakai mau diapakan, harta bisa dicari, tapi keutuhan keluarga nomor satu. Mungkin itu nggak dicerna dengan baik,” tambahnya.
Bakti mengatakan sampai saat ini dia tidak mengetahui uang itu digunakan untuk apa. Dia mengatakan Rifki memang royal kepada teman-temannya.
Sampai sekarang saya enggak tahu (penggelapan uang), dia nggak mau mengaku buat apa. Kalau malam itu dia bilang untuk ini, untuk itu, ya sudah. Dibilang hedon juga si enggak ya, ya biasa-biasa aja nggak terlalu brand-brand banget nggak, cuma hanya emang dia royal tipe royal ke teman-temannya,” jelasnya.
Diketahui, Rifki bekerja mengurus bisnis produksi kardus bersama Bakti. Bakti menjelaskan, Rifki selalu digaji cukup.
“Saya gaji iya, fee iya, saya bilang kamu pada saat kerja sama ayah ya otomatis ayah profesional karena sebagai pekerja nanti di rumah kita bagai keluarga. (Kesulitan gaji) nggak, karena dia tetap saya berikan. Saya juga berpartner di belakang jadi saya berikan gaji, fee dia jg saya libatkan gaji dan fee hanya beda. Toh ini buat siapa sih kan buat dia. Saya kasih (gaji) bisa jadi 6,5-7 lah plus fee,” jelasnya.