Starbucks Menanggung Dampak Boikot: Barista Laporkan Penurunan 30% Pelanggan
1 min readharianjabar.com – Starbucks merasakan pengaruh boikot yang digalakkan masyarakat sebagai bentuk protes terhadap serangan Israel ke Palestina.
Seorang barista di Amerika Serikat, yang juga pengguna TikTok dengan akun @ambrose_darling, mengungkapkan penurunan signifikan dalam jumlah pelanggan harian di kedai Starbucks tempatnya bekerja.
“Sekitar sepertiga pelanggan yang biasanya setia datang, kini tak lagi muncul. Boikot berhasil, mari terus dukung,” ungkapnya, seperti dilaporkan pada Sabtu, 11 November 2023.
Boikot terhadap Starbucks diperparah setelah manajemen perusahaan menggugat serikat pekerja, Starbucks Workers United, pada Oktober 2023.
Gugatan tersebut muncul sebagai respons terhadap solidaritas serikat pekerja terhadap warga Palestina. Meskipun Starbucks memberikan klarifikasi, seruan untuk memboikot tetap bergaung dan meluas di berbagai negara.
Pada demonstrasi mendukung Palestina di Jakarta pada 5 November 2023, gerai Starbucks di kawasan Sudirman tutup, meskipun biasanya beroperasi 24 jam. Hal ini menambah ketegangan dan kekhawatiran terhadap dampak boikot terhadap rantai kopi global ini.