AS Menghadapi Keterbatasan Dana dalam Mendukung Ukraina
2 min read
harianjabar.com – Serangan Rusia di Ukraina selatan semakin intens, menyusul penarikan Rusia dari kesepakatan perang yang memungkinkan Ukraina mengirim bantuan ke negara-negara yang menghadapi ancaman kelaparan. Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran AS, Shalanda Young, mengungkapkan dalam suratnya kepada pimpinan Kongres bahwa AS kehabisan waktu dan uang untuk membantu Ukraina mempertahankan diri.
Menurut Young, pada akhir tahun ini, AS tidak akan lagi memiliki dana untuk memberikan bantuan dan senjata kepada Ukraina. “Mereka tidak akan mampu terus berjuang,” tegasnya, sambil menyoroti bahwa AS sudah kehabisan sumber daya untuk menopang ekonomi Ukraina seperti dilaporkan VOA Indonesia, Selasa (5/12/2023).
Pada bulan Oktober lalu, pemerintahan Joe Biden meminta Kongres mengalokasikan hampir USD 106 miliar untuk mendukung rencana ambisius di Ukraina, Israel, dan keamanan perbatasan AS. Alokasi dana ini, khususnya untuk Ukraina, menjadi kontroversial di kalangan anggota Kongres yang berhaluan kanan, tetapi Young memperingatkan bahwa pemotongan dana dan aliran senjata dapat memberikan keuntungan kepada Rusia di medan perang.
“Saya ingin menegaskan: tanpa tindakan Kongres, pada akhir tahun ini kita akan kehabisan sumber daya untuk membeli lebih banyak senjata dan peralatan bagi Ukraina, untuk menyediakan peralatan dari persediaan militer AS,” tulis Young dalam suratnya.
Senator Partai Demokrat, Mark Warner, mengingatkan bahwa jika Kongres tidak memberikan bantuan sebelum Natal, itu dapat menjadi kesalahan bersejarah. Dalam konteks keamanan nasional, para petinggi militer memperingatkan bahwa langkah-langkah jangka pendek yang diambil oleh Kongres dapat membahayakan keamanan nasional, dan mereka mendesak Kongres untuk segera meloloskan alokasi keuangan setahun penuh.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, menambahkan, “Itu satu-satunya hal terbaik yang bisa dilakukan oleh Kongres untuk memperkuat pertahanan nasional kita.” Ia menekankan pentingnya mendanai pemerintah federal secara menyeluruh untuk menjaga keamanan dan kemampuan bersaing AS di tingkat global.
