Ganjar Pranowo Minta Relawan Koordinasi dengan KPU dan Bawaslu untuk Bantu Korban Erupsi Marapi
2 min readharianjabar.com – Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, mengajak semua pihak untuk membantu warga terdampak erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat. Meski memiliki niat membantu, musim kampanye mengharuskan koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menghindari kesalahan.
“Selagi kita punya kemampuan, mari kita bantu warga yang ada di Marapi. Teman-teman, ini juga bisa kita gerakkan. Ketika satu daerah bencana, maka seluruh warga bangsa wajib hukumnya membantu,” ujar Ganjar Pranowo di Donggala, Sulawesi Tengah, Senin (4/12/2023).
Ganjar mengaku telah dihubungi sejumlah kelompok sukarelawan yang ingin memberikan bantuan ke daerah terdampak bencana. Namun, dia menekankan perlunya koordinasi yang baik dengan semua stakeholder.
Tidak ketinggalan, mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga meminta para relawan untuk berkomunikasi dengan KPU dan Bawaslu setempat agar terhindar dari praktik kampanye politik uang.
“Saya bilang komunikasi dulu dengan Bawaslu, komunikasi dulu dengan KPU, agar nanti tidak masuk kategori money politics, karena niatnya sebenarnya baik,” kata Ganjar.
Evakuasi puluhan pendaki yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada Minggu (3/12/2023) masih berlangsung hingga kini. Tim gabungan menghadapi sejumlah kendala dalam evakuasi pendaki Gunung Marapi.
Kasiops Kantor SAR Padang, Hendri, mengatakan kendala tim di jalur evakuasi adalah kondisi cuaca yang tidak mendukung sejak erupsi. Terdapat pula erupsi susulan yang sering terjadi dan membahayakan proses evakuasi.
“Tadi malam hujan, dan juga erupsi susulan sangat sering terjadi,” kata Hendri, Senin (4/12/2023).
Saat proses evakuasi berlangsung dan terjadi erupsi Gunung Marapi susulan, tim penyelamat harus segera mencari tempat berlindung terlebih dahulu. Hingga Senin pagi, erupsi susulan masih terus terjadi.
Berdasarkan pantauan di lapangan, para keluarga dan kerabat korban sudah mendatangi pos informasi. Ada juga keluarga korban yang menunggu di pos Marapi dan di pintu masuk Batu Palano.
Sebanyak 75 pendaki berada di Gunung Marapi saat erupsi, dan 11 di antaranya tewas. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut diperlukan evaluasi terkait adanya pendaki saat status Gunung Marapi Level II atau Waspada.