Peningkatan 80% Kasus COVID-19 di Indonesia, Apakah Perlu Vaksin Booster Ke-5
1 min readharianjabar.com – Kementerian Kesehatan RI mengumumkan peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia sebesar lebih dari 80%. Jika sebelumnya rata-rata kasus mingguan berkisar 30-40 orang, pada periode 28 November hingga 2 Desember, jumlah kasus mencapai 267.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, memastikan bahwa belum ada varian Omicron yang teridentifikasi di Indonesia, termasuk subvarian Omicron BA.2.86 yang mendominasi di banyak negara.
dr. Nadia mengingatkan masyarakat yang belum menerima vaksinasi booster agar segera mendapatkannya di fasilitas kesehatan terdekat. Hal ini penting karena kemungkinan imunitas terhadap infeksi COVID-19 belum terbentuk dengan baik atau bisa menurun seiring waktu, yang dapat memicu gejala berat.
“Kalau dia sudah lengkap 4 kali booster, sudah cukup. Kekhawatiran kita adalah bagi yang baru satu atau dua kali booster,” jelasnya.
WNI Dianjurkan Menunda Perjalanan ke Luar Negeri
Dalam situasi transmisi yang tinggi, warga negara Indonesia disarankan untuk menunda perjalanan ke luar negeri kecuali jika benar-benar mendesak. Contohnya, Singapura mencatat 22 ribu kasus COVID-19 dalam sepekan, meningkat dua kali lipat.
“Kita mengimbau masyarakat menunda dulu perjalanan ke luar negeri. Kalau tidak bisa, pastikan tertib menerapkan protokol kesehatan, seperti cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak,” pesan dr. Nadia.
“Meski sebelumnya kasus COVID-19 di Indonesia sudah sangat rendah, di bawah 30-40 per minggu, namun dalam tiga bulan terakhir terjadi peningkatan, dengan catatan 267 kasus dalam seminggu terakhir,” tambahnya.