Gibran Rakabuming Raka: Hanya Hadiri Debat Resmi KPU RI
2 min read
harianjabar.com – Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden nomor urut 2, membuka suara terkait ketidakhadirannya dalam undangan debat capres-cawapres di luar yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
“Saya hanya datang ke debat resmi,” kata Gibran, menjawab pertanyaan wartawan setelah acara deklarasi dukungan untuk Prabowo-Gibran dari Pergerakan Perempuan Muda Nahdliyin (Perdana) di Jakarta, seperti yang dikutip Antara pada Rabu malam, 6 Desember 2023.
Meskipun begitu, Gibran tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai alasan ketidakhadirannya pada acara debat di luar debat resmi KPU. Di luar jadwal debat capres-cawapres yang diadakan oleh KPU, beberapa stasiun TV dan kelompok masyarakat juga menyelenggarakan acara debat untuk tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Sementara itu, KPU Republik Indonesia masih menunggu pengusulan nama-nama tim panelis untuk debat capres-cawapres dari tim kampanye masing-masing pasangan calon (paslon) peserta Pemilihan Presiden 2024.
Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari, menyatakan, “Kami memberikan kesempatan kepada masing-masing tim pasangan calon (nomor urut) 1, 2, dan 3 untuk mengusulkan nama-nama tim panelis yang harus disampaikan kepada KPU dua hari lagi, yaitu pada hari Jumat, 8 Desember 2023.”
Hasyim menjelaskan bahwa KPU telah menyiapkan nama-nama tim panelis untuk setiap tema debat capres-cawapres. Namun, KPU akan mempertimbangkan usulan nama-nama panelis yang diajukan oleh tim kampanye masing-masing paslon.
“Kami memberi kesempatan. Kalau enggak diterima, kan jadi pertanyaan juga. Ngapain repot-repot mengajukan usulan? Tentu kami pertimbangkan semua,” ungkap Hasyim.
Hasyim menegaskan bahwa seorang panelis memiliki peran penting dalam merumuskan pertanyaan krusial kepada ketiga pasangan capres-cawapres dalam debat. “Panelis diundang untuk merumuskan, kira-kira dari topik itu atau tema itu, apa pertanyaan-pertanyaan penting atau perlu diajukan kepada masing-masing capres atau cawapres,” katanya.
Dia menjamin bahwa panelis debat yang ditunjuk oleh KPU RI akan merupakan orang-orang yang berkompeten. “Yang penting, yang akan jadi panelis adalah orang-orang yang kami nilai atau kami anggap berkompeten, sebagaimana pengetahuan maupun pengalamannya di bidang yang menjadi bahan debat,” tambah Hasyim.
Hasyim juga menjelaskan bahwa tim panelis debat capres-cawapres dipilih berdasarkan tema debat dan bukan berdasarkan representasi wilayah dari barat hingga timur Indonesia. “Basisnya itu topik, bukan soal barat, timur, utara, dan selatan,” tegasnya.
