Tak Setuju Gubernur Jakarta Dipilih oleh Presiden, Cak Imin: Bahaya bagi Demokrasi
1 min readharianjabar.com – Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap ide bahwa gubernur Jakarta akan dipilih oleh presiden. Baginya, situasi ini merupakan ancaman bagi demokrasi di Indonesia. Muhaimin mengungkapkan kekhawatirannya terkait arah demokrasi di Tanah Air jika posisi gubernur Jakarta tidak dipilih melalui pemilihan langsung.
Meskipun DPR RI telah menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) Daerah Keistimewaan Jakarta (DKJ) sebagai inisiatifnya, PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) tidak sejalan dengan usulan bahwa gubernur Jakarta tidak akan dipilih melalui pemilihan langsung. Dalam draf RUU DKJ yang telah tersebar, terdapat usulan agar jabatan gubernur dipilih tanpa melibatkan pemilihan langsung.
Muhaimin menegaskan bahwa PKB akan konsisten menolak usulan tersebut dan menyatakan bahwa mayoritas fraksi PKB akan menolaknya. Ia menganggap usulan tersebut terlalu dipaksakan, dan menekankan pentingnya persiapan yang baik untuk menghindari kebijakan yang terlalu tergesa-gesa.