Harianjabar.com

Media online jawa barat | media jawa barat | informasi jawa barat | berita jawa barat | berita bandung | gubernur jawa barat | walikota bandung | walikota bogor | info kuliner jawa barat | Media Jabar | Jabar Online news | Jabar news | Berita online jawa barat | Media online jabar | Info jabar | Harian Jabar.

Ditolak Klub Eropa,Ini Format Kompetisi Super League

3 min read

harianjabar.com – Wacana kembali bergulirnya kompetisi European Super League atau Liga Super Eropa kembali mengemuka menyusul putusan sidang Pengadilan Eropa terkait gugatan melawan UEFA dan FIFA. Apakah kompetisi yang menghebohkan publik pada 2021 itu bakal berjalan?

Dalam persidangan yang digelar pada Kamis (21/12), The Court of Justice of the European Union (EJC) atau Pengadilan Eropa memutuskan bahwa UEFA dan FIFA tidak memiliki wewenang untuk melarang wacana digelarnya kompetisi Super League karena bertentangan dengan hukum Uni Eropa terkait kebebasan.
 
Pengadilan Uni Eropa menyatakan bahwa, UEFA dan FIFA harus memastikan kekuasaan mereka bersifat “transparan, objektif, tidak diskriminatif dan proporsional”.
 
Kendati memenangi gugatan terhadap UEFA dan FIFA, kompetisi Super League tampaknya bakal sulit untuk benar-benar terealisasi. Pasalnya, beberapa klub top Eropa langsung bereaksi dan menegaskan komitmen untuk tetap berkompetisi di bawah payung UEFA dan FIFA.

Sejumlah klub besar Eropa seperti Manchester United, Bayern Munich,Arsenal, Borussia Dortmund, Paris Saint Germain, Atletico Madrid hingga AS Roma dan Inter Milan memutuskan menolak wacana digelarnya Super League. Sejauh ini, hanya Real Madrid dan Barcelona yang masih mendukung proyek Super League.
 
Meski dapat banyak penolakan, kompetisi Super League nyatanya sudah disiapkan sedemikian rupa, termasuk format kompetisi yang akan mereka jalankan.
 
A22, sebuah perusahaan olahraga yang yang didirikan pada akhir 2022 merupakan otak di balik lahirnya format baru kompetisi Super League yang nantinya akan mereka jalankan.
 
“Format ini akan menjamin keterbukaan, ketegangan kompetitif dan kesuksesan berdasarkan prestasi olahraga. Satu kompetisi untuk semua klub, semua pemain, dan semua penggemar,”

Berikut jumlah partisipan dan format kompetisi Super League:
 
Kompetisi Super League akan diikuti oleh 64 klub yang kemudian dibagi dalam tiga kategori atau liga;
 
1. Star League (Liga Bintang) berisikan 16 tim
2. Gold League (Liga Emas) berisikan 16 tim
3. Blue League (Liga Biru) berisikan 32 tim
 
Kompetisinya akan dibuat dalam dua tahap, yakni liga dan kemudian dilanjutkan dengan babak knock out. Akan ada juga sistem promosi dan degradasi untuk setiap liganya.

Star League (Liga Bintang)
Star League atau Liga Bintang merupakan strata teratas dari kompetisi Super League. Star League akan diisi 16 klub yang kemudian dibagi menjadi dua grup, masing-masing delapan tim.
 
Klub-klub di masing-masing grup kemudian bakal saling berhadapan mengusung format liga dengan sistem kandang dan tandang. Jadi, masing-masing klub akan memainkan 14 pertandingan selama periode September hingga April.
 
Selanjutnya, empat tim yang menempati posisi teratas di tiap grup akan lanjut ke fase knock out, dimulai dari babak perempat final, semifinal dan final. Babak perempat final dan semifinal akan digelar dalam dua leg, kandang dan tandang, sedangkan final digelar di tempat netral.

Gold League (Liga Emas)
Gold League mengusung format yang sama dengan Star League, dengan jumlah partisipan yang sama dan juga format kompetisi yang identik.
 
Blue League (Liga Biru)
Sedikit berbeda dengan dua liga di atas, Blue League (Liga Biru) akan diikuti oleh 32 klub, yang kemudian akan dibagi ke dalam empat grup yang mana masing-masing grup akan berisikan delapan klub.
 
Format kompetisinya cukup mirip dengan Star League dan Gold League. Para peserta Blue League akan saling berhadapan di tiap grup dengan format liga. Bedanya, di divisi Blue League, hanya dua tim teratas dari tiap grup yang berhak melaju ke babak knock out yang dimulai dari fase perempat final, semifinal dan final.
 

Promosi Dan Degredasi

Untuk membuat kompetisi lebih menarik, A22 juga akan menerapkan sistem promosi dan degradasi di tiap divisinya.
 
Untuk divisi Star League, nantinya dua tim yang menempati posisi terbawah di babak grup harus terdegradasi ke Gold League. Dua tim ini nantinya akan digantikan oleh tim finalis Gold League yang promosi ke Star League.
 
Di divisi Gold League pun demikian. Dua tim terbawah di masing-masing grup akan  terdegradasi ke Blue League dan digantikan dengan tim finalis di Blue League.
 
Bagaimana dengan format degradasi di divisi Blue League? Di divisi ini, sebanyak 20 dari 32 klub akan meninggalkan kompetisi dan digantikan oleh klub lain yang didasarkan pada performa liga domestiknya.

Seluruh pertandingan di tiap divisi dari kompetisi Super League nantinya akan digelar pada pertengahan pekan atau midweek sehingga tidak mengganggu kompetisi domestik. Jika kompetisi jadi digulirkan, tentu ini akan mengancam eksistensi Liga Champions yang juga dihelat di tengah pekan.
 
 

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *