Mahfud Protes ke Ketua KPU soal Simulasi Surat Suara Hanya Tampilkan 2 Paslon
2 min readharianjabar.com -Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD mengaku sudah menyatakan keberatan kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari terkait simulasi pencoblosan pasangan calon (Paslon) presiden dan wakil presiden hanya memuat dua gambar Paslon. Adapun kejadian ini pertama kali diketahui pihak PDI-P Surakarta setelah meminta contoh surat suara untuk simulasi mencoblos. “Pak Hasyim, ketua KPU sudah saya komplain kok ada kayak gini,” kata Mahfud ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2024) malam.
Hasyim, jelas Mahfud, mengatakan KPU akan mengevaluasi kejadian tersebut dan memperbaikinya. Perbaikan itu akan dilakukan dengan cara membuat simulasi dengan empat gambar Paslon. “Ya minimal 4 lah (kotak paslon dalam lembar simulasi kertas suara) saya bilang. Kalau tidak 1, 2, 3 ya 4. Sehingga semuanya bisa terbuka,” ujar dia. Menko Polhukam ini menambahkan, Hasyim juga sudah memberikan jawaban kepadanya atas keberatan tersebut.
Namun, Mahfud tak membeberkan apa jawaban Hasyim terhadap keberatan yang disampaikan. Ditanya lebih jauh, apakah simulasi yang hanya memuat dua gambar Paslon dalam surat suara merugikan pihaknya, Mahfud tidak menjawab gamblang. “Ya tapi harus diperbaiki lah,” tegas eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini. Sebelumnya, dikutip Tribunnews.com, KPU mengatakan terjadi human error atas contoh surat suara untuk simulasi Pilpres yang di dalamnya hanya memuat dua pasangan calon. Diketahui, pihak PDI-P Surakarta mengetahui hal itu setelah meminta contoh surat suara untuk simulasi mencoblos. Dalam surat suara Pilpres, hanya terdapat dua kolom pasangan calon presiden
“Terkait hal tersebut itu terjadi human error yang tidak disengaja, tidak ada motif lainnya kecuali memang kekhilafan yang terjadi,” kata Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik saat dihubungi, Rabu. Pihaknya, lanjut Idham, juga langsung meminta kepada KPU di daerah untuk menghentikan kegiatan simulasi dengan menggunakan surat suara tersebut. Mereka meminta kepada KPU daerah untuk menggunakan contoh surat suara dengan minimal tiga pasang calon atau lebih.