Tiga Cahaya Aneh Tampak di Langit China, Warga Heboh UFO
2 min readharianjabar.com –
Penduduk Beijing dan wilayah lain di China melaporkan melihat UFO pada Minggu (14/1) malam.
Penampakan yang tidak biasa ini menimbulkan kegemparan di media sosial China sehari setelahnya. Kehebohan soal UFO ini menjadi topik kelima yang paling banyak dicari di Weibo, dengan lebih dari 900.000 threads mengenai hal tersebut.
Postingan mulai bermunculan di media sosial setelah orang-orang melihat dan memotret benda terbang tak dikenal di langit tepat setelah jam 6 sore pada hari Minggu.
Seorang warga Beijing menggambarkannya sebagai benda bergerak seperti awan. Sementara yang lain memberi gambaran yang lebih terperinci, dengan mengatakan cuaca di Beijing saat itu sangat cerah, tidak berawan, dan kemudian ia melihat benda bercahaya yang menjulang tanpa berkelip.
“Benda bercahaya tersebut memiliki tiga sumber cahaya dan berbentuk seperti segitiga sama kaki”, tulis orang tersebut, dikutip dari South China Morning Post, Kamis (18/1/2024).
Ia menambahkan bahwa benda tersebut akhirnya menghilang seperti kabut dan menghilang tanpa jejak.
UFO tersebut dilaporkan oleh orang-orang di sejumlah tempat di China, termasuk kota terdekat Tianjin, serta di provinsi tengah Shanxi dan Shandong di timur.
Mereka menggambarkan objek tersebut sebagai bola cahaya berkabut yang terbang cepat dari barat ke timur dan tidak mengeluarkan suara. Banyak orang yang melihatnya mengatakan bahwa tidak ada lampu yang berkedip, jadi kemungkinan besar benda itu bukan pesawat.
Seorang peneliti di Pusat Teknologi Astronomi Universitas Tsinghua Beijing Wang Zhuoxiao mengatakan, dia yakin itu mungkin roket yang digunakan untuk meluncurkan misi Starlink, konstelasi internet satelit yang dioperasikan oleh SpaceX milik Elon Musk.
Roket Falcon 9 mengirim 22 satelit Starlink ke orbit rendah Bumi dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California pada Minggu pukul 03.59 waktu setempat (16.59 di Beijing).
Wang mengatakan lintasan roket tersebut memiliki kemiringan 53 derajat ke selatan, dan akan berada di China utara pada titik tengahnya. Hal ini akan membuatnya terlihat di Beijing dan kota-kota lain saat matahari terbenam atau sebelum matahari terbit.
Ia mengatakan bahwa setelah satelit Starlink dikirim ke orbit, roket tersebut akan membuang kelebihan bahan bakarnya.