Komandan Iran & Hizbullah Disebut Bantu Serangan Houthi di Yaman
2 min readharianjabar.com -Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran dan kelompok Hizbullah Lebanon berada di Yaman untuk membantu mengarahkan dan mengawasi serangan Houthi terhadap pelayaran Laut Merah. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh empat sumber regional dan dua sumber Iran kepada Reuters, melansir Reuters, Minggu (21/1/2024).
Iran yang telah mempersenjatai, melatih, dan mendanai kelompok Houthi, kata empat sumber regional itu, telah meningkatkan pasokan senjatanya kepada milisi tersebut, setelah perang di Gaza yang meletus dan militan Hamas yang didukung Iran menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Sumber itu juga mengungkapkan bahwa Teheran telah menyediakan drone canggih, rudal jelajah anti-kapal, rudal balistik presisi dan rudal jarak menengah kepada Houthi, yang mulai menargetkan kapal-kapal komersial pada bulan November sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.
Komandan dan penasihat IRGC, katanya, juga memberikan pengetahuan, data, dan dukungan intelijen untuk menentukan kapal mana di antara lusinan kapal yang melakukan perjalanan melalui Laut Merah setiap hari yang ditujukan ke Israel dan merupakan target Houthi.
Bulan lalu, Washington mengatakan bahwa Iran sangat terlibat dalam perencanaan operasi terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan bahwa intelijen mereka sangat penting untuk memungkinkan Houthi menargetkan kapal-kapal.
Menanggapi permintaan komentar atas berita ini, Gedung Putih merujuk pada komentar publik sebelumnya tentang bagaimana Iran mendukung Houthi. Dalam konferensi pers mingguannya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani berulang kali membantah Teheran terlibat dalam serangan Laut Merah yang dilakukan kelompok Houthi. Sementara kantor hubungan masyarakat IRGC tidak menanggapi permintaan komentar.
Juru bicara Houthi Mohammed Abdulsalam membantah keterlibatan Iran atau Hizbullah dalam membantu mengarahkan serangan Laut Merah. Dan juru bicara Hizbullah tidak menanggapi permintaan komentar.
Kelompok Houthi, yang muncul pada tahun 1980-an sebagai kelompok bersenjata yang menentang pengaruh agama Sunni Arab Saudi di Yaman, mengatakan mereka mendukung Hamas dengan menyerang kapal-kapal komersial yang menurut mereka terkait dengan Israel atau sedang menuju pelabuhan Israel.
Adapun serangan mereka telah mempengaruhi pelayaran global antara Asia dan Eropa melalui selat Bab al-Mandab di lepas pantai Yaman. Hal ini telah memicu serangan udara AS dan Inggris terhadap sasaran-sasaran Houthi di negara tersebut, membuka medan konflik baru yang terkait dengan perang di Gaza.
Konflik Gaza juga memicu bentrokan antara Israel dan militan Hizbullah di sepanjang perbatasan Lebanon, serta serangan oleh kelompok-kelompok yang terkait dengan Iran terhadap sasaran AS di Irak dan Suriah.
“Garda Revolusi telah membantu Houthi dengan pelatihan militer (menggunakan senjata canggih),” kata orang dalam Iran kepada Reuters.
“Sekelompok pejuang Houthi berada di Iran bulan lalu dan dilatih di pangkalan IRGC di Iran tengah untuk mengenal teknologi baru dan penggunaan rudal,” imbuhnya.
Orang tersebut mengatakan, para komandan Iran juga telah melakukan perjalanan ke Yaman dan mendirikan pusat komando di ibu kota Sanaa untuk serangan Laut Merah yang dijalankan oleh komandan senior IRGC yang bertanggung jawab atas Yaman.