Polemik Bayar UKT ITB Lewat Danacita, OJK: Belum Ada Pelanggaran
2 min readHarianjabar.com – Institut Teknologi Bandung (ITB) ramai usai menawarkan opsi pinjaman online (pinjol) dalam skema pembayaran UKT. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turun tangan untuk melakukan penelusuran.
Usai melakukan proses tersebut, OJK melaporkan belum ada pelanggaran yang dilakukan oleh PT Inclusive Finance Group (Danacita) maupun ITB. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyampaikan tindakan Danacita dan ITB merupakan kesepakatan legal berlandaskan nota kesepahaman (MoU) dari kedua belah pihak.
“So far dari informasi yang kita terima masih sesuai, tidak ada yang dilanggar so far sampai dengan saat ini. Tapi kita akan memantau terus. Apakah nanti seperti apa ke depannya, karena ini kan sifatnya masih baru, Agustus 2023 ya,” kata Friderica dalam Antara dikutip Jumat (2/2/2024).
Lakukan Pengawasan
Friderica mengatakan pihaknya akan terus melakukan pendalaman serta pengawasan terhadap isu tersebut. Pasalnya, apabila ditemukan pelanggaran maka akan memiliki dampak serius dalam lingkup pendidikan.
“Tentu kita harus cermati, karena ini kan sifatnya jangka pendek ya (pinjol), dan kalau dana pendidikan mestinya kan (jangka) panjang. Jadi kita akan lihat, kita akan pantau terus ini bagaimana perjalanan ini,” ujarnya.
Tidak Samakan Kasus ITB dengan Mahasiswa UIN
Lebih lanjut, Frederica juga berpesan untuk tidak menyamakan apa yang terjadi di ITB dengan isu mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta yang terjerat utang dari produk PayLater. Di mana kampus tersebut bekerja sama dengan salah satu pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) untuk membuka rekening bagi 4.000 mahasiswa baru.
Dari total mahasiswa, sebanyak 1.200 mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta membuka rekening bank dan 200 mahasiswa terlibat kasus. Menurut Frederica hal itu tidak bisa dibenarkan karena produk PayLater saat itu digunakan untuk hal-hal yang bersifat konsumtif.
ITB Bantah Dapat Persenan
Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan Institut Teknologi Bandung (ITB), Muhamad Abduh, membantah pihak kampus mendapatkan untung dari opsi pinjol untuk UKT tersebut. Ia menegaskan ITB hanya ingin membantu mahasiswa yang punya masalah keuangan lewat kerja sama dengan Danacita.
“Jangan mencoba memutarbalikkan kata-kata, Danacita itu kerja sama dengan ITB untuk membantu mahasiswa yang memiliki masalah keuangan. Enggak ada hubungannya dengan pemasukan untuk ITB. Pemasukan untuk ITB ya, ketika mahasiswa itu membayar,” kata Abduh.