Resmikan Terminal Leuwipanjang dan Banjar, Jokowi: Keren Banget
2 min readHarianjabar.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan dua terminal di Jawa Barat. Dua terminal yang diresmikan, yakni Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung dan Terminal Banjar di Kota Banjar. Usai peresmian Jokowi menyanjung kondisi terminal yang telah direvitalisasi ini.
Dalam peresmian ini, Jokowi menyebut terminal memiliki kesan kurang baik di mata masyarakat. Karena itu, dengan revitalisasi, Jokowi berharap kesan negatif terhadap terminal bisa hilang seiring perbaikan yang dilakukan pemerintah.
“Terminal bus selalu dari dulu dikesankan dan kenyataannya yang ada di lapangan kumuh, tidak rapi, kotor, banyak premannya, itu persepsi (masyarakat),” kata Jokowi di Terminal Leuwipanjang, Sabtu (3/2/2024).
Namun melihat Terminal Leuwipanjang, Jokowi yakin kesan negatif masyarakat akan terminal perlahan bisa dihilangkan. Bahkan dia memuji kondisi Terminal Leuwipanjang yang telah direvitalisasi dengan biaya puluhan miliar ini.
“Dan kalau kita lihat pada hari ini Terminal Leuwipanjang Kota Bandung dibangun menghabiskan anggaran Rp 70 miliar, keren banget,” ungkapnya.
Jokowi juga menyinggung peran terminal untuk menyadarkan masyarakat agar kembali menggunakan transportasi umum. Sebab saat ini kata dia, kemacetan sudah terjadi hampir di seluruh kota di Indonesia.
“Ini untuk mendorong masyarakat agar kembali menggunakan transportasi umum, berbondong-bondong tidak menggunakan kendaraan pribadi, tidak menggunakan mobil pribadi. Kalau itu diteruskan yang terjadi kemacetan yang sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
“Dan karena macet seperti di Jakarta dan Jabodetabek setahun kita kehilangan hampir Rp 100 triliun gara-gara macet, saya nggak tau Kota Bandung berapa tapi sekarang hampir di semua kita kemacetan sudah terasa semuanya,” bebernya.
Lebih lanjut, Jokowi mendorong kehadiran transportasi umum seperti bus, kereta api, LRT, MRT hingga kereta cepat terus digalakkan. Dengan begitu dia yakin masalah kemacetan bisa sedikit demi sedikit teratasi.
“Semoga kita nanti bisa mendorong masyarakat kembali menggunakan transportasi umum baik bus, kereta api, baik itu MRT, LRT, KRL, kereta cepat dan itu sangat akan mengurangi kemacetan yang ada di jalan kita miliki,” pungkasnya.