Harianjabar.com

Media online jawa barat | media jawa barat | informasi jawa barat | berita jawa barat | berita bandung | gubernur jawa barat | walikota bandung | walikota bogor | info kuliner jawa barat | Media Jabar | Jabar Online news | Jabar news | Berita online jawa barat | Media online jabar | Info jabar | Harian Jabar.

Alasan Kenapa Perayaan Imlek Bersahabat dengan Hujan

3 min read

Harianjabar.com – Warga Tionghoa bersiap menyambut Hari Raya Imlek atau Tahun Baru China saat Februari. Saat perayaan Imlek biasanya selalu diberangi dengan hujan. Lantas, kenapa ini bisa terjadi?

Warga Tionghoa percaya jika hujan saat Imlek dapat membawa keberuntungan dan kemakmuran. Warga China meyakini semakin banyak hujan turun, maka semakin banyak keberuntungan yang akan mereka dapatkan.

Hal ini merupakan pertanda baik untuk mengawali Tahun Baru China. Dengan demikian, hujan saat Imlek bagi masyarakat Tionghoa adalah pembawa keberkahan bagi hidup mereka.

Hujan dan Imlek
Ketua Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dr. Agie Wandala Putra menjelaskan, hujan saat Imlek tak lain karena Imlek bersamaan dengan periode musim hujan saat Januari dan Februari.

“Gong Xi Fa Cai (Imlek) itu biasanya hujan, penanda banyak rejeki. Ini kultural menarik yang perlu kita ambil. Di kita (wilayah Pulau Jawa) memang hujan. Tapi kalau kita ke Ambon misalnya, justru kebalikannya, malah kering. Tapi bukan berarti (di Ambon) kurang rezeki dong ya?” canda Agie dalam diskusi tentang cuaca ekstrem di Gedung BJ. Habibie, Jakarta.

Ia menjelaskan, saat momentum Imlek, sejumlah wilayah di Indonesia memasuki periode puncak musim hujan pada Januari-Februari, termasuk Jabodetabek. Ada banyak faktor yang menyebabkan turunnya hujan di periode tersebut.

“Imlek biasanya Januari-Februari ya. Ketika di periode itu memang monsun Asia aktif, gelombang tropisnya sedang aktif dan sebagainya, sehingga ini memang sedang masuk periode hujan besar,” jelas Agie.

Perkiraan Cuaca Imlek 2024
Imlek mungkin saja dirayakan ketika tidak hujan, yakni jika harinya bergeser ke periode kering. Untuk diketahui, penghitungan hari dalam Imlek merupakan gabungan berdasarkan fase Bulan mengelilingi Bumi dengan Bumi mengelilingi Matahari (lunisolar atau suryacandra).

Oleh karena itu, hari dalam tahun Imlek tidak sama dengan kalender Masehi ataupun Hijriah, serta bisa maju atau mundur dari Imlek di tahun sebelumnya.

Kilas balik ke belakang, Imlek tahun ini jatuh pada 10 Februari, Imlek 2023 pada 22 Januari, Imlek 2022 jatuh pada 1 Februari, dan Imlek 2021 adalah 12 Februari. Rata-rata, Imlek akan jatuh 10-12 hari lebih awal dibandingkan Imlek tahun sebelumnya.

BMKG juga telah memberikan prediksi terkait cuaca menuju Imlek 2024. Mengutip situs resmi BMKG, 30 Januari sampai 5 Februari 2024, sesuai prediksi kondisi global, regional, dan probabilistik model diprakirakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di beberapa wilayah Indonesia, yaitu sebagian Aceh, Sumatra Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta.

Kemudian juga Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Faktor cuaca global dan regional di sebagian besar wilayah Indonesia memberikan pengaruh cuaca di wilayah Indonesia dalam satu minggu ke depan sampai perayaan Imlek tiba, 10 Februari 2024.

Menuju Imlek 2024, wilayah Sumatra bagian tengah, Sumatra Selatan, Jawa, Bali, NTB, sebagian besar Kalimantan, kecuali Kalimantan Utara, Sulawesi bagian tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang sampai lebat.

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem

BMKG juga mengimbau masyarakat terkait peringatan dini agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem meliputi puting beliung, hujan lebat disertai kilat atau petir, dan hujan es.

Tak kalah penting, BMKG memberikan peringatan akan ada dampak yang dapat ditimbulkan dari cuaca ini, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin selama satu minggu ke depan.

Peringatan dini cuaca ekstrem tersebut jatuh pada hari-hari menuju Imlek 2024 yang dikhususkan untuk beberapa daerah berikut:

1-2 Februari 2024: di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Bengkulu Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

3-5 Februari 2024: di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *