Calon walikota bogor 2024, Rena Da Frina diperiksa kejati jabar terkait dugaan Korupsi Proyek Jembatan Otista
2 min readharianjabar.com – Dugaan korupsi proyek Jembatan Otista terus mengemuka, dan pihak Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (Kejati Jabar) telah mengonfirmasi adanya pemeriksaan terhadap Rena Da Frina terkait hal ini. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mendalami keterlibatan dalam proyek yang tengah menjadi sorotan publik, terutama menyangkut penggunaan anggaran negara.
Kejati Jabar Benarkan Pemeriksaan
Seperti dilansir dari laporan yang diterbitkan oleh Pikiran Rakyat, pihak Kejati Jabar telah membenarkan bahwa Rena Da Frina diperiksa sebagai bagian dari proses investigasi. Pemeriksaan ini merupakan bagian dari rangkaian penyelidikan terkait dugaan korupsi pada proyek pembangunan Jembatan Otista yang terletak di Jawa Barat.
“Benar om, dalam proses penyelidikan,” ujar Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Jabar, Sri Nurcahya Wijaya, Senin 23 September 2023.
Pihak berwenang telah menegaskan pentingnya transparansi dalam proyek-proyek pemerintah, termasuk proyek infrastruktur seperti Jembatan Otista. Dalam pernyataannya, Kejati Jabar menekankan bahwa proses pemeriksaan ini diharapkan dapat memberikan kejelasan terkait adanya indikasi penyalahgunaan anggaran.
Kronologi Proyek Jembatan Otista
Proyek Jembatan Otista yang menjadi objek penyelidikan ini merupakan bagian dari upaya pembangunan infrastruktur yang penting bagi mobilitas dan aksesibilitas di wilayah Jawa Barat. Namun, seiring dengan berjalannya proyek, dugaan adanya penyimpangan anggaran mulai mencuat. Hal ini kemudian memicu perhatian publik dan Kejati Jabar, yang segera merespons dengan memulai proses investigasi.
Fokus pada Transparansi dan Penegakan Hukum
Kasus dugaan korupsi pada proyek Jembatan Otista ini menambah daftar panjang kasus serupa yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Dengan investigasi yang sedang berlangsung, Kejati Jabar berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini secepat mungkin. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap pelaksanaan proyek infrastruktur yang didanai oleh anggaran negara.
Pemerintah dan Kejaksaan diharapkan bisa menuntaskan kasus ini secara adil dan transparan, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Transparansi dalam penggunaan anggaran publik menjadi perhatian utama dalam kasus-kasus seperti ini.
Rena saat ini diusung oleh PDI Perjuangan sebagai calon wali Kota Bogor. Ia berpasangan dengan politikus PDI Perjuangan, Teddy Risandi.