Harianjabar.com

Media online jawa barat | media jawa barat | informasi jawa barat | berita jawa barat | berita bandung | gubernur jawa barat | walikota bandung | walikota bogor | info kuliner jawa barat | Media Jabar | Jabar Online news | Jabar news | Berita online jawa barat | Media online jabar | Info jabar | Harian Jabar.

Soal Akses Jalan Ditutup BRIN, Wakil Ketua DPRD Wawan Hikal Kurdi Ngaku Akan Perjuangkan Hak Warga Gunungsindur

2 min read

Harianjabar.com – Menanggapi soal penolakan warga Kecamatan Gunungsindur atas penutupan akses jalan yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Wawan Hikal Kurdi siap menampung aspirasi masyarakat.

Menurut Wawan Hikal Kurdi, rencana masyarakat Kecamatan Gunungsindur yang ingin melayangkan surat ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dan DPRD Kabupaten Bogor, untuk meminta pihak BRIN mengkaji ulang penutupan akses jalan warga, akan diterima dengan baik dan ditindaklanjuti.

Karena, kata Wanhay sapaan akrabnya, sudah merupakan kewajiban DPRD untuk mendengarkan keluhan masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya sangat bersedia jika masyarakat mengadukan persoalan yang sedang dihadapinya kepada wakil rakyat.

“Ga ada masalah (menyurat ke DPRD soal jalan ditutup BRIN) dan kewajiban DPRD mendengarkan keluhan warga,” kata Wanhay.

Wanhay yang menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor itu menegaskan, jika jalan tersebut memang diperuntukkan hanya untuk warga melakukan aktifitas sehari-hari, maka tidak ada alasan BRIN untuk menutup akses jalan.

“Kalau buat kepentingan rakyat, saya pikir tidak ada alasan untuk menutup jalan buat warga,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Sengkarut permasalahan jalan raya Puspitek yang berbatasan dengan wilayah Tangerang Selatan (Tangsel), warga Desa Pabuaran, Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor terus bergulir akibat penutupan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Tokoh masyarakat Desa Pabuaran Piyan Suhendra mengatakan, pihaknya akan bersurat kepada Pj Bupati Bogor dan DPRD Kabupaten Bogor agar bisa merespon permintaan warga.

“Selain Demo, kami akan tempuh jalur lain dengan bersurat ke DPRD, yakni Komisi I yang membidanginya, termasuk Pj Bupati, jadi kita menyuarakan aksi penolakan,” katanya kepada Wartawan, disela-sela aksi demo.

Hal itu dilakukan, lanjut Piyan, karena jalan yang saat ini ditutup oleh BRIN merupakan akses utama masyarakat di dua Daerah. Apalagi, banyak warga Kecamatan Gunungsindur yang menyekolahkan anaknya di wilayah Tangsel

“Karena jalan ini betul-betul yang dipake, di Tangsel itu diperbatasan dengan Gunungsindur itu ada tiga sekolah itu yang memang banyak warga Gunungsindur sekolah disana,” jelasnya.

Menurutnya, warga yang tinggal diseputaran BRIN ini berjumlah ratusan ribu orang, maka jika dianggap berbahaya untuk BRIN, mestinya pemerintah melakukan kaji ulang.

“Jadi, kalau memang membahayakan jangan cuma alasan ini membahayakan, lebih banyak lagi warga yang tinggal di seputaran BRIN itu, apakah nyawa mereka tidak diperhitungkan,” tegasnya.

“Maka dari itu jangan menunggu kasus kaya di Plumpang, dengan tangki meledak warga jadi korban, ini jangan sampai terjadi kedua kali,” tambahnya.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *