Harianjabar.com

Media online jawa barat | media jawa barat | informasi jawa barat | berita jawa barat | berita bandung | gubernur jawa barat | walikota bandung | walikota bogor | info kuliner jawa barat | Media Jabar | Jabar Online news | Jabar news | Berita online jawa barat | Media online jabar | Info jabar | Harian Jabar.

1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

2 min read

Harianjabar.com- Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mencatat, terdapat 1.380 kasus Tuberkulosis atau TBC di daerah itu. Pemkot telah mengkategorikan TBC sebagai salah satu masalah kesehatan serius dan menargetkan eliminasi penyebarannya pada 2030.

Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengatakan, kasus TBC di Kota Kediri saat ini merupakan angka kasus tertinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

“Ada 1.380 kasus TBC sensitif obat dan 40 TBC resisten obat. Angka kasus tersebut termasuk yang tertinggi selama kurun waktu 5 tahun terakhir,” ujar Zanariah dalam siaran persnya saat memberikan sambutan pada workshop kesehatan pada Senin (29/4/2024).

Besaran kasus itu menurutnya terjadi di antaranya karena pengobatan yang tidak konsisten. Sehingga, bakteri penyebab TBC yakni Mycobacterium tuberculosis menjadi kebal terhadap obat-obatan.

Pengobatan yang tidak konsisten bahkan berujung pada putusnya pengobatan itu menurutnya terjadi karena beberapa faktor.

Terutama faktor durasi pengobatan yang cukup lama yaitu minimal enam bulan, adanya efek samping obat, kesulitan akses, masalah ekonomi dan juga stigma negatif.

Sehingga hal tersebut merupakan tantangan bagi Pemkot dan dirinya mengingatkan kepada para tenaga kesehatan agar disiplin menjalankan prosedur penanganan dan saling bersinergi mengatasinya.

“Maka dari itu, seluruh tenaga kesehatan untuk saling bersinergi mencapai target eliminasi TBC tahun 2030. Karena tenaga kesehatan merupakan ujung tombak dalam penanganan tuberkulosis ini,” tambahnya.

Selain itu, Zanariah juga meminta tenaga kesehatan untuk terus mengembangkan kemampuan dengan mengikuti pola penanganan TBC yang terus berkembang.

Salah satunya melalui Workshop Update Tatalaksana Tuberkulosis (TBC) Sensitif Obat (SO) dan TBC Resisten Obat (RO) bagi tenaga kesehatan di Kota Kediri yang berlangsung di sebuah hotel pada Senin (29/4/2024).

Sehingga dengan kompetensi yang baik itu bisa memaksimalkan pelayanan masyarakat di fasilitas kesehatan.

“Semoga dengan ikhtiar ini, kasus TBC di Kota Kediri semakin berkurang, sehingga derajat kesehatan masyarakat juga terus meningkat,” pungkasnya.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *