Harianjabar.com

Media online jawa barat | media jawa barat | informasi jawa barat | berita jawa barat | berita bandung | gubernur jawa barat | walikota bandung | walikota bogor | info kuliner jawa barat | Media Jabar | Jabar Online news | Jabar news | Berita online jawa barat | Media online jabar | Info jabar | Harian Jabar.

Ragunan Punya 2000 Lebih Koleksi Satwa, Pengunjung Dilarang Beri Makan!

3 min read

Harianjabar.com – Taman Margasatwa Ragunan memiliki peraturan yang bisa jadi tidak banyak diketahui traveler. Pengunjung dilarang memberi makan satwa.

Libur menjadi waktu yang pas untuk melakukan refreshing, terutama momen yang pas untuk melakukan liburan. Taman Margasatwa Ragunan bisa menjadi solusi yang cermat untuk menghabiskan masa-masa itu dengan orang tercinta karena murah dan bisa jadi ajang edukasi untuk anak-anak.

Kebun binatang yang masuk dalam organisasi WAZA (World Association Zoo and Aquarium) itu memiliki lebih dari 2000 koleksi satwa, mulai dari satwa dalam negeri hingga mancanegara.

“Totally ada lebih dari 2000 satwa, ada (satwa) yang dari luar negeri ada juga yang dari Indonesia, mayoritas dari Indonesia sih,” kata Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang.

Dari banyaknya satwa yang dirawat di kebun binatang ini terdapat treatment khusus untuk setiap satwa yang ada, mulai dari pemberian pakan yang berbeda hingga pengelolaan kandang yang rutin dibersihkan setiap harinya. Bambang sapaan akrabnya juga menyampaikan untuk pemberian pakan hanya boleh dilakukan oleh petugas.

“Justru pengunjung tidak boleh memberi makan, itu kalau ketahuan petugas langsung kena tegur itu karena tidak boleh. Bahkan, kita iimbau tidak boleh memberi makanan karena itu merupakan bentuk kesalahan pemahaman dari masyarakat bahwa pemberian makan itu merupakan ekspresi rasa sayang terhadap satwa,” dia menambahkan.

Kesalahpahaman yang terjadi dibenak pengunjung ini tentunya bukan menjadi hal yang positif, malah bisa menjadi petaka bagi si satwa. Bambang melanjutkan kalau setiap satwa yang ada di sini memiliki pakan yang berbeda-beda, tak bisa pengunjung asal lempar makan ke dalam kandang.

Ia mencontohkan seperti pakan untuk primata yang ada di Taman Margasatwa Ragunan, asumsi pengunjung semua primat memakan pisang. Namun hal itu dijelaskan oleh Bambang bahwa tidak semua primata memakan pisang.

“Jangan dianggap kalau primata atau monyet makanannya pisang, nggak juga. Beberapa primata kita pemakan sayuran dan daun-daunan sekitar 80%, jadi tidak sama sekali makan buah-buahan. Bisa jadi asumsi itu bisa membuat hewan jadi celaka, makanya kita tidak memperbolehkan pengunjung ngasih makan dalam bentuk apapun,” dia menambahkan.

Dari semua semua koleksi satwa yang terdapat di kebun binatang ini, ada salah satu satwa yang unik yang pengelola datangkan untuk hadir di Ragunan, yakni Gorila. Gorilla tersebut hasil peminjam dari kebun binatang di Inggris dan Gorila tersebut sudah ada sejak 2022 lalu.

Bambang pun menjelaskan bagaimana sistem pertukaran satwa atau peminjaman satwa antar kebun binatang. Bridge loan jadi cara untuk melakukan pertukaran satwa sesuai kebutuhan dan jangka waktu peminjaman biasanya berdurasi lima tahun dengan kemungkinan masa perpanjangan.

“Perutakaran satwa itu ada sistem yang bernama bridge loan, contohnya gorilla kita itu tukar pinjam. Jadi kita dipenjemin gorila dari kebun binatang di Inggris dan kita kasih tukar dengan beberapa satwa sesuai dengan kesepakatan,” kata dia.

“Biasanya sih lima tahun dan bisa diperpanjang lagi, nyatanya peminjaman gorila ini diperpanjang terus. Artinya merek percaya dengan kita. Gorila ini sudah ada sejak 2022 dan peminjamnya percaya bahwa kita bisa mengelolanya jadi tidak ditarik lagi oleh pemiliknya karena kita bisa merawat gorilla tersebut,” dia menambahkan.

Adapun cara tukar lain seperti banyaknya populasi satwa di negara tertentu dengan satwa yang populasinya banyak di Indonesia, dan kedua kebun binatang ini saling membutuhkan satwa terkait.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *