Harianjabar.com

Media online jawa barat | media jawa barat | informasi jawa barat | berita jawa barat | berita bandung | gubernur jawa barat | walikota bandung | walikota bogor | info kuliner jawa barat | Media Jabar | Jabar Online news | Jabar news | Berita online jawa barat | Media online jabar | Info jabar | Harian Jabar.

Telur Zaman Romawi Umur 1.700 Tahun Ditemukan dengan Bagian Dalam Masih Utuh, Kok Bisa?

3 min read

Harianjabar.com- Peneliti di Inggris menemukan telur berusia 1.700 tahun dari zaman Romawi yang memiliki bagian dalam utuh.

Bagian dalam telur, baik kuning atau putihnya, biasanya cepat membusuk seiring waktu. Namun telur berusia ribuan tahun ini di luar pengecualian.

Temuan itu didapat dari hasil pemindaian tiga dimensi pada telur yang ditemukan dalam program penelitian di situs Romawi yang berlokasi di Aylesbury, Inggris.

Tim peneliti Oxford Archaeology menemukan sebutir telur ayam yang masih memiliki sisa kuning telur dan putih telur di dalamnya.

Hal ini bisa terjadi karena telur itu tanpa sengaja terawetkan selama beberapa abad.

Penemuan telur usia 1.700 tahun dengan isian lengkap

Organisasi penelitian arkeologi, Oxford Archaeology melakukan penggalian di situs Romawi yang berlokasi di Kota Aylesbury, Inggris pada tahun 2007-2016.

Dalam penggalian itu, peneliti menemukan lubang yang pada masa Romawi digunakan untuk membuat gandum dan bir.

Namun menurut penelitian, lubang itu kemudian diisi air dan digunakan sebagai tempat orang yang lewat melemparkan koin dan barang-barang lain sebagai persembahan dewa untuk mendapatkan keberuntungan.

Salah satu benda yang ditemukan oleh para peneliti adalah empat butir telur ayam. Tiga butir telur pecah dalam penggalian dan mengeluarkan bau busuk. Sementara telur terakhir ditemukan utuh.

Telur ayam utuh itu lalu dibawa ke Museum National History di London. Di sana, para ahli berkonsultasi untuk mengetahui cara melestarikan telur tadi tanpa merusaknya.

Pemindaian tiga dimensi lalu dilakukan ke telur tersebut pada tahun 2023. Hasilnya, telur tersebut masih memiliki sisa kuning dan putih telur di dalamnya.

“Kami benar-benar terkejut ketika melihat isinya di sana, karena kami mengira isinya sudah larut,” ujar manajer senior Oxford Archaeology, Edward Biddulph, diberitakan Live Science (14/2/2024).

Setelah itu, pemindaian menggunakan sinar-X digunakan untuk membuat model virtual 3D dari telur ini. Hasil pemindaian tersebut tak kalah mengejutkan.

“Ini menghasilkan gambar luar biasa yang menunjukkan bahwa telur, selain utuh, yang cukup luar biasa, juga mempertahankan cairan di dalamnya. Mungkin berasal dari kuning telur, albumen, dan lain-lain, serta gelembung udara,” lanjut Edward.

Pihaknya memperkirakan telur ayam ini satu-satunya telur berusia berabad-abad yang ditemukan dengan bagian dalam terawetkan.

Telur diawetkan tanah

Para peneliti masih berusaha memahami penyebab bagian putih dan kuning telur berusia 1.700 tahun itu masih utuh.

Peneliti meyakini, benda organik biasanya membusuk ketika terkena oksigen. Namun, telur ini terawetkan oleh tanah yang tergenang air.

Situs Romawi tempat penemuan telur itu kaya akan bahan-bahan organik yang diawetkan melalui kondisi anaerobik.

Kondisi itu berarti adanya proses mikroorganisme mendegradasi bahan organik tanpa atau dengan sedikit oksigen.

Selain telur tersebut, benda-benda dari kehidupan Romawi ikut terawetkan dalam lubang itu, seperti keranjang kayu, sepatu kulit, serta bejana dan peralatan kayu.

Pengawetan telur semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya di Inggris. Hanya pernah ditemukan satu telur era Romawi yang utuh dalam genggaman bayi yang dikuburkan di dekat Vatikan. Namun telur itu tidak mengandung cairan di dalamnya.

Sementara itu, kebudayaan Romawi menganggap telur sebagai benda yang dikaitkan dengan kesuburan dan kelahiran kembali. Telur melambangkan dewa seperti Mithras dan Merkurius.

Telur berusia 1.700 tahun tersebut kini disimpan di sebuah museum di Aylesbury. Peneliti sedang berupaya mengekstraksi isi telur tanpa merusak cangkangnya untuk penelitian lanjutan.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *