
Bekasi, Harianjabar.com – Pemuda Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Bekasi menggelar diskusi bulanan di Sekretariat Pemuda ICMI, Islamic Centre, dengan membahas berbagai isu strategis di Kota Bekasi. Dalam forum tersebut, perencanaan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menjadi sorotan utama, khususnya terkait penanganan persoalan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumurbatu.
Diskusi menghadirkan dua narasumber dari internal Pemuda ICMI, yakni Andi Ali selaku Divisi Politik & Good Governance dan Fadel dari Divisi Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat. Keduanya menilai bahwa perencanaan Pemkot Bekasi masih kurang matang dalam menghadapi masalah pengelolaan sampah.
Andi Ali mengungkapkan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bekasi belum mengatur secara detail strategi penanggulangan masalah lingkungan. Menurutnya, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seharusnya bekerja secara profesional dan berkomitmen pada visi serta misi kota.
“Ketika persoalan sampah sudah menjadi sorotan publik, lantas baru melakukan survei dan mengusulkan tindakan. Menurut saya, ini adalah tindakan yang terlambat,” kata Andi Ali.
Kritik tersebut sejalan dengan peringatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kepada Pemkot Bekasi terkait penggunaan metode open dumping di TPA Sumurbatu. Praktik pembuangan sampah terbuka itu dilarang undang-undang karena berpotensi mencemari lingkungan. KLHK telah memberikan batas waktu hingga September 2025 bagi Pemkot Bekasi untuk melakukan perubahan signifikan, jika tidak TPA Sumurbatu terancam ditutup.

Sementara itu, Fadel menyoroti anggaran Pemkot Bekasi sebesar Rp200 miliar yang dialokasikan untuk perbaikan TPA Sumurbatu. Menurutnya, jika dana hanya dipakai untuk menambah lahan atau memindahkan tumpukan sampah, maka masalah tidak akan terselesaikan.
“Anggaran itu sebaiknya dialokasikan untuk pendidikan sejak dini pengenalan lingkungan dan pembentukan karakter serta mental yang baik,” ujar Fadel. Ia berharap program edukasi dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam jangka panjang mengenai pengelolaan sampah.
Diskusi tersebut juga menghasilkan sejumlah gagasan yang rencananya akan disusun menjadi jurnal ilmiah dan diserahkan kepada Pemkot Bekasi sebagai bahan masukan kebijakan.
Ketua Pemuda ICMI Kota Bekasi, Imamudin, menegaskan bahwa kegiatan diskusi bulanan ini memang rutin dilakukan untuk mengkaji isu-isu terkini di Kota Bekasi.
“Kami sangat berharap Pemuda ICMI bisa menjadi bagian yang bersinergi dalam membangun Kota Bekasi bersama-sama dengan masyarakat lainnya,” ujar Imamudin.