
Jakarta, HarianJabar.com – Beberapa hari terakhir, media sosial diramaikan oleh tagar #SetopTotTotWukWuk, menyoroti aksi protes masyarakat terhadap kebijakan atau fenomena tertentu yang dianggap kontroversial. Tagar ini ramai diperbincangkan karena memicu diskusi luas tentang budaya, etika, dan peran pemerintah dalam mengatur kebijakan hiburan maupun publik.
Menanggapi fenomena ini, pihak Istana Kepresidenan akhirnya buka suara. Juru bicara presiden menegaskan bahwa pemerintah menghargai setiap bentuk aspirasi masyarakat, termasuk protes yang disampaikan secara damai melalui media sosial maupun kanal resmi.

“Kami mencatat desakan masyarakat terkait #SetopTotTotWukWuk. Pemerintah selalu terbuka untuk menerima masukan dan kritik yang membangun,” kata juru bicara Istana dalam keterangan pers, Jumat (19/9/2025).
Fenomena Tagar di Media Sosial
Tagar #SetopTotTotWukWuk bermula dari viralnya konten hiburan yang dianggap sebagian masyarakat berlebihan atau tidak pantas, terutama bagi anak-anak dan remaja. Aksi protes ini diikuti oleh berbagai kelompok masyarakat, termasuk organisasi kepemudaan dan lembaga pendidikan, yang meminta pemerintah lebih tegas mengawasi konten publik.
Pemerintah: Edukasi dan Pengawasan
Istana menekankan, selain pengawasan, pemerintah juga mendorong edukasi literasi digital bagi masyarakat agar mampu memilah konten positif dan negatif. Langkah ini dinilai lebih efektif daripada sekadar pelarangan sepihak.
“Kami ingin masyarakat, khususnya generasi muda, dapat menonton dan mengonsumsi konten hiburan secara sehat, tanpa kehilangan nilai-nilai moral,” lanjut juru bicara.
Respons Publik
Meski pemerintah memberikan tanggapan, sebagian netizen tetap menuntut tindakan tegas terhadap pihak yang memproduksi konten kontroversial. Diskusi mengenai batasan kebebasan berekspresi dan perlindungan nilai moral pun semakin ramai di media sosial.
“Ini bukan soal sensor, tapi perlindungan anak dan pendidikan moral. Semoga pemerintah mengambil langkah yang tepat,” tulis salah satu netizen.
Langkah Selanjutnya
Istana menyatakan akan terus memonitor perkembangan tagar tersebut dan bekerja sama dengan kementerian terkait untuk menyiapkan langkah strategis yang seimbang antara kebebasan berekspresi dan perlindungan nilai sosial.