
Bandung, HarianJabar.com – Warga dan tamu Hotel Anugerah di kawasan Sukasari, Kota Bandung, dikejutkan oleh kemunculan seekor macan tutul yang masuk ke dalam area hotel. Insiden mendebarkan ini berlangsung selama lebih dari tiga jam, dengan upaya evakuasi dramatis dari tim gabungan yang akhirnya berhasil mengamankan satwa liar tersebut tanpa menimbulkan korban jiwa.
Kronologi Kejadian: Kepanikan di Pagi Hari
Sekitar pukul 07.00 WIB, seekor macan tutul terlihat di lorong lantai dua hotel, tepat di depan kamar yang sedang kosong. Petugas hotel segera menghubungi pihak berwajib setelah memastikan bahwa hewan tersebut benar-benar macan tutul, bukan hewan peliharaan atau satwa jinak.
Tim gabungan dari BBKSDA Jawa Barat, kepolisian, dan pemadam kebakaran langsung diterjunkan ke lokasi. Area hotel segera disterilkan dan seluruh tamu diminta tetap berada di dalam kamar untuk alasan keamanan.
“Lokasi hewan yang berada di lantai dua menyulitkan proses evakuasi. Kami harus ekstra hati-hati agar tidak memicu agresi satwa,” ujar Kompol Ni Wayan Mirasni, Kapolsek Sukasari.
Evakuasi Berlangsung Menegangkan
Upaya evakuasi dimulai dengan menenangkan satwa agar tidak panik. Tim kemudian melakukan pembiusan menggunakan peluru bius khusus. Setelah hewan mulai lemas, petugas menggunakan jaring dan kandang besi untuk mengevakuasi macan tutul dari lantai dua ke lantai dasar.
Proses ini berlangsung selama lebih dari tiga jam, hingga akhirnya pada pukul 10.25 WIB, macan tutul berhasil diamankan dan dibawa ke kendaraan milik BBKSDA untuk dievakuasi lebih lanjut.

Asal Usul Masih Diselidiki
Kemunculan macan tutul di pusat kota Bandung memicu pertanyaan besar: dari mana asal hewan buas ini?
Muncul dugaan bahwa satwa tersebut adalah macan tutul yang sebelumnya dilaporkan hilang dari Lembang Park & Zoo (LPZ). Namun pihak BBKSDA Jawa Barat menyatakan bahwa identifikasi DNA dan pemeriksaan lebih lanjut masih dilakukan.
“Lokasi antara LPZ dan hotel cukup jauh dan tidak mudah dilalui. Kami belum bisa memastikan apakah satwa ini berasal dari sana,” ujar perwakilan BBKSDA Jabar.
Kondisi Satwa dan Tindak Lanjut
Setelah evakuasi, macan tutul langsung dibawa ke LPZ untuk observasi medis. Tim dokter hewan memastikan bahwa kondisi satwa dalam keadaan sehat meski terlihat stres akibat situasi yang dialaminya.
BBKSDA berencana memindahkan satwa tersebut ke Pusat Penangkaran Satwa Cikananga (PPSC) di Kabupaten Sukabumi untuk mendapatkan perawatan dan perlindungan yang lebih baik.
Pelajaran dari Peristiwa Ini
Insiden ini membuka mata banyak pihak tentang pentingnya pengawasan terhadap keberadaan satwa liar di sekitar kawasan pemukiman. Koordinasi cepat antara berbagai lembaga dianggap berhasil mencegah potensi tragedi.
Perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan satwa di lembaga konservasi maupun penangkaran, agar kasus seperti ini tidak terulang.