
karawang, HarianJabar.com – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menolak mengomentari skandal naturalisasi yang menimpa Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain keturunan yang terlibat, yang berujung pada hukuman dari FIFA.
Kluivert menegaskan fokus utamanya saat ini adalah Timnas Indonesia, yang akan menghadapi Arab Saudi pada laga perdana Grup B kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran keempat.
“Saya tidak ingin membicarakan hal itu. Saya hanya ingin membicarakan pertandingan besok. Saya tidak tahu soal itu, dan saya tidak tertarik. Fokus saya hanya pada pertandingan besok,” ujar Kluivert saat jumpa pers jelang laga, Selasa (7/10/2025).
Skandal naturalisasi Malaysia sebelumnya terungkap dalam dokumen resmi FIFA bertajuk Football Association of Malaysia Disciplinary Decision tanggal 6 Oktober 2025. FIFA menyatakan bahwa FAM memalsukan data kelahiran leluhur tujuh pemain naturalisasi agar memenuhi syarat membela tim nasional Malaysia.

Baca Juga:
yai mim diperiksa kasus pencemaran nama
“Berdasarkan bukti yang ada, Sekretariat FIFA dengan yakin menyimpulkan bahwa dokumen yang diajukan oleh FAM telah dipalsukan. Para pemain menggunakan dokumen ini untuk menghindari regulasi FIFA agar bisa bermain bagi tim nasional,” tulis laporan investigasi FIFA.
Sebagai sanksi, Komite Disiplin FIFA menjatuhkan denda kepada FAM sebesar CHF 350.000 (sekitar Rp7,3 miliar), sementara masing-masing pemain terkena denda CHF 2.000 (sekitar Rp43 juta) dan skorsing 12 bulan larangan aktivitas sepak bola di seluruh dunia.
Meski terbongkar memalsukan dokumen, FAM tetap menolak tuduhan dan mengajukan banding resmi, menyebut keputusan FIFA “tidak adil dan tanpa bukti kuat.” Dalam pernyataan resmi Selasa (7/10/2025), FAM menegaskan bahwa seluruh dokumen pemain telah disiapkan, diverifikasi, dan diserahkan sesuai prosedur resmi, dan menolak tuduhan pemalsuan.
Kluivert memilih untuk tetap fokus pada persiapan Timnas Indonesia menghadapi Arab Saudi, meninggalkan kontroversi naturalisasi Malaysia bagi pihak terkait.