
Komitmen Bandung untuk Kota Terang dan Aman
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menunjukkan keseriusannya dalam memperbaiki fasilitas publik melalui usulan anggaran besar hingga Rp400 miliar untuk program Penerangan Jalan Umum (PJU) dan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL) pada tahun anggaran 2025. Usulan ini menjadi bagian dari langkah strategis dalam menyambut transformasi Bandung menuju kota yang lebih terang, aman, dan modern.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyebutkan bahwa alokasi dana besar ini akan dikawal ketat dalam pelaksanaan dan proses lelang agar benar-benar tepat sasaran dan terhindar dari praktik-praktik koruptif, terutama karena program serupa sempat tercoreng pada era sebelumnya akibat kasus korupsi proyek Smart City.
Dari Kota Kreatif ke Kota Efisien
Dalam beberapa tahun terakhir, Bandung dikenal sebagai kota kreatif, namun kini Pemkot Bandung juga mulai menekankan pentingnya efisiensi dan akuntabilitas anggaran. Farhan bertekad merealokasi anggaran dari program-program yang dinilai kurang prioritas untuk mendukung layanan dasar warga.
“Kami tidak ingin pemborosan. Uang rakyat harus dipakai untuk hal yang benar-benar dibutuhkan warga: penerangan, ruang kelas, dan makanan bergizi,” tegas Farhan dalam rapat anggaran.
Penerangan Jalan: Masalah Lama yang Dapat Solusi Baru
Masalah minimnya penerangan jalan telah lama dikeluhkan warga Bandung, khususnya di wilayah pinggiran dan permukiman padat. Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Bandung, dari total kebutuhan sekitar 78.000 titik PJU dan PJL, baru sekitar 55.000 titik yang tersedia dan aktif. Ini berarti masih terdapat defisit lebih dari 20.000 titik, yang menyebabkan banyak ruas jalan gelap gulita di malam hari.
Penerangan jalan bukan sekadar urusan estetika, tapi menyangkut keamanan, keselamatan berlalu lintas, serta kenyamanan sosial warga.
Lokasi Prioritas dan Skema Penambahan Lampu
Dalam usulan tahun 2025, Pemkot menargetkan penambahan:
- 500 unit lampu PJU untuk jalan protokol dan kawasan strategis
- 4.000 titik PJL untuk pemukiman padat penduduk dan jalan lingkungan
Beberapa ruas jalan yang akan menjadi prioritas pemasangan lampu antara lain:
- Jalan Sukabumi (depan Gedung DPRD Kota Bandung)
- Jalan Ciroyom (dari Simpang Garuda hingga Pasar Ciroyom)
- Jalan Ciliwung (dari belakang Gedung Sate menuju Jalan Supratman)
Jalur-jalur ini dinilai rawan kejahatan dan kerap dilaporkan masyarakat karena gelap dan membahayakan pengguna jalan, khususnya pejalan kaki dan pengendara roda dua.
Tender Diawasi Ketat, Transparansi Diutamakan
Belajar dari pengalaman pahit korupsi Smart City di masa lalu, Wali Kota Farhan berkomitmen mengawasi langsung proses tender dan pengadaan proyek PJU-PJL.
“Kami akan bentuk tim monitoring independen. Tidak boleh lagi ada tender gelap atau vendor fiktif. Semuanya harus transparan,” ujar Farhan.
Selain itu, Pemkot juga akan menggandeng BPKP, Kejaksaan, dan pihak swasta untuk turut memantau dan mengaudit realisasi proyek secara berkala. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance yang diusung Farhan sejak awal menjabat.
Koordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk Jalan Nasional
Tak semua wilayah bisa langsung ditangani oleh Pemkot. Beberapa ruas besar di Kota Bandung — seperti Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Ibrahim Adjie, hingga jalan menuju Cibiru — masuk dalam kewenangan pemerintah pusat karena statusnya sebagai jalan nasional.
Untuk itu, Pemkot Bandung telah resmi mengajukan izin ke Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan agar bisa melakukan pemasangan atau perbaikan PJU di ruas-ruas tersebut. Langkah ini dilakukan agar tidak ada hambatan hukum atau administratif dalam pelaksanaan proyek.
Jadwal Pelaksanaan
Proyek ini akan berjalan melalui beberapa tahapan:
- Perencanaan teknis dan lelang: Mei–Juli 2025
- Distribusi alat dan logistik: Agustus–September 2025
- Pemasangan dan pengerjaan fisik: Triwulan III–IV 2025
- Audit dan evaluasi kinerja: Awal 2026
Ringkasan Usulan Anggaran PJU 2025
Aspek | Detail |
---|---|
Usulan Anggaran | Hingga Rp400 miliar |
Jumlah Titik Lampu | 500 titik PJU + 4.000 titik PJL |
Kebutuhan Total Bandung | 78.000 titik (saat ini baru 55.000 terpasang) |
Lokasi Prioritas | Jalan strategis & lingkungan padat |
Sumber Dana | APBD Kota Bandung (realokasi efisiensi) |
Pengawasan | Wali Kota + tim monitoring independen |
Proyeksi Manfaat | Keamanan, kenyamanan, estetika kota |
Dampak Langsung bagi Warga Bandung
- Meningkatkan keamanan lingkungan, khususnya di daerah rawan kriminalitas.
- Menurunkan potensi kecelakaan lalu lintas di malam hari.
- Mendukung aktivitas ekonomi malam, termasuk UMKM kuliner malam dan transportasi daring.
- Mendorong rasa nyaman dan percaya warga terhadap pemerintah yang sigap merespon kebutuhan dasar.
- Menumbuhkan ekosistem Smart City yang modern dan ramah lingkungan (dengan potensi pemanfaatan teknologi lampu LED hemat energi dan sensor otomatis).
Tanggapan Warga
“Kami harap ini bukan sekadar rencana di atas kertas. Banyak jalan lingkungan di Bandung Timur dan Ujungberung gelap gulita. Warga sering takut pulang malam,” ujar Jajang (48), warga Arcamanik.
“Kalau betul diawasi dengan baik dan realisasinya merata, kami sangat dukung. Bandung butuh terang,” kata Yani (37), warga Antapani.
Usulan anggaran Rp400 miliar untuk program PJU dan PJL menjadi bukti bahwa Pemkot Bandung tengah bergerak dalam arah yang jelas: pembangunan infrastruktur dasar yang menyentuh kebutuhan nyata masyarakat. Tantangannya adalah memastikan transparansi, efisiensi, dan keberlanjutan agar program ini benar-benar menjadikan Bandung sebagai kota terang, aman, dan membanggakan.