Jakarta, HarianJabar.com – Dukungan Indonesia terhadap misi kemanusiaan global, terutama di Jalur Gaza, mendapat pujian tinggi dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA). Badan PBB yang bertugas mengurus koordinasi kemanusiaan ini menyambut baik peran berkelanjutan Indonesia dalam melaksanakan tugas kemanusiaan di wilayah konflik.
Kepala OCHA di Indonesia, Thandie Mwape, menilai Jakarta telah menunjukkan komitmen luar biasa. Salah satunya adalah keberanian Indonesia menyoroti pelanggaran hukum humaniter internasional dan secara konsisten mendukung OCHA agar pekerja kemanusiaan mendapat akses menolong korban konflik.
“Indonesia juga telah memainkan peran penting, antara lain menjadi pembela HAM yang teguh bagi masyarakat di Gaza,” kata Mwape di sela-sela acara peringatan Hari PBB 2025 di Jakarta, Jumat (24/10/2025).
Mwape mengingatkan bahwa hingga saat ini OCHA mencatat masih ada 60 konflik di berbagai belahan dunia. Konflik-konflik tersebut tidak hanya menelan korban sipil, tetapi juga meningkatkan risiko bagi pekerja kemanusiaan yang berjuang demi tegaknya nilai-nilai kemanusiaan.

Oleh karena itu, negara-negara anggota PBB, termasuk Indonesia, memiliki peran politik penting untuk memastikan sesama anggota mematuhi kewajiban internasional, termasuk hukum humaniter yang mengharuskan dukungan terhadap pekerja kemanusiaan.
Selain peran pemerintah, OCHA juga mendorong generasi muda Indonesia agar aktif menjadi relawan dalam operasi kemanusiaan. Mwape menekankan bahwa Indonesia yang rentan bencana, mulai dari gempa bumi hingga banjir tahunan, adalah tempat ideal bagi generasi muda untuk mengasah kemampuan di bidang kemanusiaan.
“Saya pikir di sinilah peran generasi muda untuk menjadi pemain aktif secara konsisten terhadap isu-isu kemanusiaan jadi amat penting,” ujarnya.
Dari sisi pemerintah, Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI, Tri Tharyat, menegaskan komitmen Indonesia dalam peringatan Hari PBB ke-80. Tri menyatakan bahwa tanggung jawab menjaga perdamaian dunia adalah milik semua orang, termasuk Bangsa Indonesia.
“Merayakan UN Day sama pentingnya dengan memperbaharui komitmen kita terhadap nilai-nilai dasar multilateralisme, perdamaian, keadilan, dan kerja sama internasional,” ujar Tri Tharyat, menegaskan posisi teguh Indonesia di garis depan perjuangan kemanusiaan dan penegakan hukum internasional, sebagaimana dibuktikan di Jalur Gaza.
